Karantina Entikong Tingkatkan Pengawasan Daging Illegal

oleh
oleh

Kantor Karantina Pertanian Entikong, Kalimantan Barat, terus melakukan pengawasan secara ketat dan rutin terhadap daging dan produk makanan lainnya. <p style="text-align: justify;">Langkah itu sebagai upaya untuk memutus peredaran daging illegal dan wujud nyata untuk menghindari wabah penyakit melalui media daging, tumbuhan yang masuk ke wilayah Indonesia.<br /><br />"Daging illegal bisa saja terkena wabah seperti sapi gila, anjing gila serta penyakit kuku dan mulut," kata Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Entikong Chairul Anam di Entikong, Selasa (14/12/2010).<br /><br />Menurut dia, resiko penyebaran penyakit hewan dan produk hewan jangan dianggap sepele, flu burung salah satu contohnya yang disebarkan oleh hewan dan dampaknya sangat fatal sekali bagi manusia, bahkan sudah banyak memakan korban.<br /><br />"Mengikuti tata cara karantina yang baik dan benar untuk hewan dan produk hewan yang akan dilalulintaskan merupakan salah satu upaya utama untuk mencegah resiko penularan penyakit, untuk itu kami sangat mengharapkan kesadaran masayarakat agar melaporkan hewan dan produk hewan yang akan dilalulintaskan didaerah setempat." kata Anam.<br /><br />Anam menjelaskan pencegahan penyebaran penyakit serta mengantisipasi beredarnya daging illegal merupakan tanggung jawab bersama.<br /><br />"Sekarang kami telah melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap produk hewan yang akan melintas di titik jalur transportasi di Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong dengan melibatkan instansi terkait, bisa dikatakan peluang untuk membawa masuk produk hewan sangat kecil sekali untuk lolos," kata Anam.<br /><br />Anam menjelaskan seandainya ada beredar di beberapa tempat di Kalbar ini bukan masuk melalui perbatasan Entikong, bisa saja melalui pintu perbatasan yang memang banyak terdapat di Kalimantan Barat. (phs/Ant)<br /><br />"Dengan melakukan pengawasan yang kontinyu di kawasan border bisa menekan masuknya daging illegal, karena daging yang masuk belum tentu terjaga mutunya," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>