Karet Anjlok, Bupati Dorong Masyarakat Sintang Tanam Lada Perdu

oleh
oleh

Pada Saat Pemerintah Kabupaten Sintang Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sintang 2016-2021 dengan melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Pendopo Bupati Sintang minggu yang lalu, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Antonius Situmorang mengungkapkan bahwa komoditas karet yang selama ini diandalkan masyarakat Sintang sebagai sumber utama mata pencaharian, terancam tidak memiliki masa depan lagi. <p style="text-align: justify;">“saya mendapat informasi bahwa perusahaan ban dunia di Amerika Serikat dan Eropa memutuskan untuk berhenti memakai karet sebagai bahan baku ban dan menggantikannya dengan rumput dandelion. Padahal, sebelumnya perusahaan itu menggunakan karet mentah dari Indonesia. Untuk itu, saya minta Pemkab Sintang memikirkan dan mencari komoditas lain untuk ditawarkan kepada masyarakat” pinta Antonius Situmorang.<br /> <br />Menanggapi hal tersebut, Bupati Sintang langsung memberikan arahan agar Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan, Perkebunan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KP) Sintang yang dipimpin Veronika Ancili supaya mempelajari lada perdu yang sudah dikembangkan di Bangka Belitung untuk kemudian diinformasikan kepada masyarakat Kabupaten Sintang. <br /><br />“selain kita dorong untuk menanam lada perdu, kita juga akan berusaha tetap melalukan hilirisasi terhadap karet ini supaya tetap memiliki harga dengan memproduksi berbagai produk turunanya seperti sepatu, ban dalam, dan sendal. Kami tidak akan pernah berhenti untuk mendorong masyarakat Sintang beralih dari pola monokultur ke multikultur. Artinya masyarakat harus memiliki banyak sumber mata pencaharian. Jangan sampai hanya mengandalkan karet atau sawit saja. Tetapi segera mulai melihat peluang usaha lain atau menanam komoditas lainnya” terang Jarot Winarno. <br /><br />Dr. Hiroshi Mouri, President, Bridgestone Americas Center for Research and Technology yang mengatakan, lebih dari 1200 jenis tanaman yang secara teori menghasilkan getah karet. Para ilmuan bekerja keras untuk menemukan jenis tanaman yang secara kualitas dan kuantitas mampu memenuhi kebutuhan bahan baku untuk dibuat menjadi ban otomotif dan bahan baku produk-produk lainnya.<br /><br />Masyarakat Kabupaten Sintang yang tinggal di Kecamatan Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu selama ini sudah membudidayakan lada biasa yang menanamnya harus menggunakan tiang/sulur panjat. Akan tetapi kelemahan menggunakan bibit yang berasal dari sulur panjat ini adalah mulai sulitnya memperoleh tiang panjat mati yang tahan lama di samping harga nya yang mulai mahal.  Sedangkan penggunaan tiang panjat hidup menyebabkan adanya persaingan cahaya, hara air dan CO2.<br /><br />Sebagai hasil rekayasa teknologi diharapkan dapat menekan biaya produksi karena tanaman lada perdu ini memiliki beberapa keunggulan yaitu tidak memerlukan tiang panjat, berproduksi lebih awal, pemeliharaan dan panen lebih mudah serta memiliki peluang untuk dimasukkan sebagai tumpang sari dengan kelapa dan tanaman tahunan lainnya.(Hms)</p>