Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai penembakan empat orang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, telah meruntuhkan wibawa negara. <p style="text-align: justify;">"Ini sungguh meyakinkan kita bahwa wibawa negara dan pemerintah itu sudah runtuh," kata Din Syamsuddin di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis.<br /><br />Dia mengatakan presiden tidak bisa hanya memberikan pernyataan-pernyataan. "Tidak boleh oleh presiden hanya dijawab negara tidak boleh kalah, yang selalu diulang-ulang, karena kalau itu diulang-ulang sesungguhnya negara sudah kalah. Masalah mendasar pada era reformasi sekarang ini law inforcement yang lemah."<br /><br />Din menilai jika peristiwa serupa terus-menerus berlanjut maka Indonesia sudah masuk kepada gejala nyata negara gagal. <br /><br />Dia menyebut kasus Lapas Cebongan itu bentuk terorisme yang langsung ditujukan kepada negara karena lapas adalah salah satu lambang negara. <br /><br />Dia ingin polisi menurunkan Densus 88. "Densus jangan hanya berani pada masyarakat, apalagi masyarakat Islam. Mengapa kalau terjadi perampokan yang dituduh dilakukan teroris, tahu-tahu dua hari kemudian ditangkap, sedangkan peristiwa ini (Lapas Cebongan) ini sudah berhari-hari," ujarnya. <strong>(das/ant)</strong></p>