Pemerintah Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, mendukung konsep kebijakan pembangunan yang mengusung upaya konservasi alam di kawasan itu. <p style="text-align: justify;">Menurut Sekretaris Kecamatan Paloh Rohaimi di Liku, Sambas, Jumat (04/03/2011), Paloh memiliki potensi besar di sektor wisata dan perikanan. <br /><br />"Garis pantainya membentang sepanjang 63 kilometer dan berbatasan langsung dengan Malaysia," kata dia. <br /><br />Selain itu, pantai di kecamatan tersebut menjadi lokasi peneluran penyu hijau dan sisik. <br /><br />Ia menambahkan, jika potensi itu dapat dikelola maksimal akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. <br /><br />Sementara mengenai rencana pembangunan pengolahan Liquid Natural Gas atau gas alam cair di Paloh, Rohaimi mengatakan, hingga kini belum ada kejelasan dan kepastian realisasinya. <br /><br />Ia mengungkapkan, tim survei dari Petronas sudah melakukan kajian sejak tahun 2009. Sedangkan cetak biru pembangunan kawasan untuk pengolahan LNG itu yang kerap disosialisasikan Bupati Sambas sudah ada. <br /><br />"Ke depannya, Paloh akan dibuat seperti Batam. Gubernur Kepri kabarnya pernah melihat lokasi dari udara," kata dia. <br /><br />Ia sendiri sepakat kalau masalah lingkungan lebih diutamakan. "Terserah aktivitas pembangunan seperti apa, asalkan tidak mengganggu lingkungan," kata Rohaimi. <br /><br />Namun, sebagai bagian dari pemerintahan, Kecamatan Paloh tetap mendukung kebijakan Pemkab Sambas terhadap setiap program pembangunan. <br /><br />Konsep mengenai pengembangan kawasan konservasi, lanjut dia, tetap akan disampaikan dalam setiap perencanaan pembangunan tingkat kabupaten. <strong>(phs/Ant)</strong></p>