LANJAK (KAPUAS HULU)-Kedatangan Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis damping istri di wilayah perbatasan Kabupaten Kapuas Hulu tepatnya di Kecamatan Batang Lupar Desa Lanjak pada Jum’at (26/08) disambut antusias ribua masyarakat perbatasan yang mencakup lima Kecamatan diantaranya Kecamatan Embaloh Hulu, Kecamata Batang Lupar, Kecamatan Badau, Kecamatan Empanang, dan Kecamatan Puring Kencana. <p style="text-align: justify;">Ungkapan rasa gembira tersebut dikemas dalam adat-istiadat serta budaya, sehingga acara penyambutan Gubernur beserta rombongan sangat meriah, penyambutan dilakukan dengan menggunakan empat suku yang ada di wilayah perbatasan yaitu penyambutan menggunakan adat melayu, suku daya tamambaloh, dan suku daya iban serta suku dayak kantuk. Dengan diiringi menggunakan tarian suku daya tamambaloh mengatarkan Gubernur beserta rombongan menuju tempat pemotonga umpang, sebelum memasuki tempat dilaksanakannya acar tersebut Gubernur diperkenankan memotong umpang, yang sebelumnya dilakukan secara ritual adat suku dayak. <br /><br />Menurut Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis kepada sejumlah wartawan mengatakan bahwa kebudayaan dan adat-istiadat tersebutlah yang mesti terus dijaga dan dilestarikan, pasalnya hal tersebut merupakan cerminan serta gambaran kehidupan masyarakat yang memiliki cirri khasnya masing-masing yang hidup secara berdampingan ditengah-tengah masyarakat.<br /><br />“Budaya inilah yang harus Kita jaga, jangan sampai punah, inikan merupakan modal daerah untuk mempromosikan budayanya sehingga dikenal masyarakat luar, dan tentunya dapat menggundang minat wisatawan untuk berkunjug ke Kapuas Hulu, jangan sampai budaya ini hidup oleh kalangan para orag tua namun para kaum muda mesti turut serta melestarikanya, budaya dan adat-istiadat ini merupakan kebanggan Kita selaku orang dayak, jadi jangan sampai punah,” tandasnya.<strong>(phs)</strong></p>