Kegiatan Takbiran Akan Dikonsentrasikan Di Satu Tempat

oleh
oleh

Kegiatan takbiran pada malam Idul Fitri di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, akan dikonsentrasikan di satu tempat agar pelaksanaannya tidak terkesan hura-hura. <p style="text-align: justify;">Menurut Kepala Dinas Pariwisata setempat, Suryani di Kandangan, ibu kota Hulu Sungai Selatan, Kamis, hal tersebut sesuai dengan keputusan Bupati yang melarang instansi terkait memberikan dukungan terhadap kegiatan yang bersifat hura-hura.<br /><br />"Bapak Bupati telah mengeluarkan larangan dukungan terhadap pelaksanaan konvoi dan arak-arakan pada malam Idul Fitri karena hal tersebut bukan mendukung kegiatan keagamaan dan lebih banyak mudharatnya," ujarnya.<br /><br />Konvoi dan arak-arakan rentan memancing kegiatan negatif lainnya seperti membunyikan petasan dan kumpul-kumpul tidak karuan yang kemudian bisa menjurus pada mabuk-mabukan.<br /><br />Kegiatan tersebut juga rentan dijadikan ajang berpacaran oleh anak-anak muda dan ajang kebut-kebutan yang akan mengganggu arus lalu lintas serta kegiatan keagamaan.<br /><br />Mengingat lebih banyak mudharat yang diakibatkan oleh kegiatan itulah, ujarnya, Bupati lalu mengeluarkan keputusan agar instansi pemerintah jangan mendukung segala kegiatan yang bersifat hura-hura seperti konvoi dan arak-arakan selama Ramadhan hingga Idul Fitri.<br /><br />"Pelarangan itu langkah antisipasi dan upaya meminimalisir kesempatan untuk melakukan kegiatan asusila dan hura-hura sehingga tidak menodai kesucian Ramadhan," katanya.<br /><br />Karena itu, kegiatan takbiran di malam Idul Fitri akan dikonsentrasikan di satu tempat saja seperti mesjid dan langgar atau mushola.<br /><br />Selain itu, pada peringatan malam selikuran atau malam ke-21 bulan Ramadhan yang biasanya di isi dengan kegiatan konvoi dan arak-arakan juga ditiadakan.<br /><br />Ia menambahkan, sebagai gantinya pada malam selikuran nanti akan diadakan kegiatan lomba tausyiah yang diikuti oleh anak-anak perwakilan dari masing-masing kecamatan.<br /><br />"Kita telah melakukan koordinasi dengan para ustadz dan Majelis Ulama Indonesia setempat. Hasil koordinasi diperoleh kesepakatan kegiatan lomba tausyiah sesuai dengan suasana Ramadhan," tambahnya.<br /><br />Jika ada organisasi masyarakat yang tetap ingin melaksanakan kegiatan konvoi dan arak-arakan baik pada malam selikuran atau malam Idul Fitri, pemerintah daerah setempat tidak melarang.<br /><br />Namun pemerintah daerah setempat juga tidak memberikan dukungan sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka resiko di tanggung sendiri oleh pihak penyelenggara. <strong>(phs/Ant)</strong></p>