Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin. <p style="text-align: justify;">Kasus kekerasan tersebut dialami kontributor ANTV, Asri Sattar, ketika sedang meliput unjuk rasa mahasiswa di depan Samarinda Square, Senin sore.<br /><br />Saat itu, Asri Sattar diserang sekelompok orang diduga preman ketika memprotes sikap polisi yang dinilai terkesan melakukan pembiaran saat satpam mal memukuli mahasiswa dan warga yang ditangkap.<br /><br />"Saya memprotes karena ada satpam yang menangkap dan memukuli apakah itu warga atau mahasiswa padahal di situ banyak polisi. Tapi tiba-tiba, tiga pukulan mendarat ke wajah saya dan saya tidak tahu siapa pelakunya. Tapi, saat saya dipukuli banyak polisi di sekeliling saya dan mereka tidak menangkap pelaku pemukulan tersebut," ungkap Asri Sattar.<br /><br />Ironisnya, sebelum terjadi pemukulan terhadap Asri Sattar, seorang polisi berpakaian preman sempat berteriak bernada memprovokasi.<br /><br />"Tidak usah buat sensasi di sini, kirim saja ke ‘youtube’ kalau mau buat sensasi," teriak polisi tersebut dan tak lama beberapa orang langsung memukuli jurnalis televisi nasional tersebut.<br /><br />Melihat pemukulan tersebut, beberapa wartawan, baik cetak maupun elektronik lokal dan nasional berupaya memprotes namun sejumlah massa yang diduga pro terhadap polisi tersebut tetap menyerang wartawan.<br /><br />"Saat kejadian, Wakapolresta Samarinda dan sejumlah perwira ada di tempat itu tapi kami tidak melihat ada upaya mengamankan massa yang melakukan pemukulan kepada warga dan mahasiswa termasuk saat rekan kami dipukuli. Kami mempertanyakan kehadiran massa di belakang polisi itu apalagi ikut memukuli wartawan,’ ungkap salah seorang wartawan, Firman.<br /><br />Berdasarkan hasil CT Scan dan visum RSUD AW Sjahranie, sejumlah komponen wartawan di Samarinda di antaranya IJTI Kaltim, Jurnalis Center akan melaporkan pemukulan terhadap Asri Sattar, kontributor ANTV Samarinda tersebut.<br /><br />"Hasil CT Scan menunjukkan terdapat luka di kepala saya dan perut saya masih terasa mual sehingga jika kondisi terus seperti ini saya disarankan kembali ke rumah sakit," kata Asri Sattar.<strong> (das/ant)</strong></p>