Kelas Klinik Bisnis Vol 1 Semester 2 Ungkap Rahasia Top of Mind Awareness (TOMA) dalam Branding Usaha

oleh
oleh

PALANGKA RAYA, KN – Tidak terasa Klinik Bisnis telah memasuki semester kedua di tahun ini. Sebagai pembuka di semester 2 ini, Klinik Bisnis menghadirkan seorang Personal Branding Strategist yang telah berpengalaman di bidangnya.

Merupakan lead consultant & founder dari itsWilliamldj Circle X sebuah platform branding yang berpusat di Jakarta, selain itu juga pernah menjadi staf digital marketing iTalki di Shanghai, PRC China, dia adalah William Lukmandjaja, MBA.

Bersama dengan William, Klinik Bisnis meangkat tema Top of Mind Awareness atau yang sering disingkat TOMA. Bagi yang mempelajari dunia branding pasti sudah tak asing lagi dengan konsep TOMA ini. Namun, berbeda dengan yang belum mengetahui tentu akan kebingungan memahaminya. Untuk itulah Klinik Bisnis mengangkat tema tersebut dalam KKB Vol 1.2 ini.

“Pentingnya mengenalkan konsep identitas brand dalam setiap usaha, maka oleh karena itu kami menggagas tema Top of Mind Awareness atau TOMA sebagai upaya kami untuk mendorong para penggiat UMKM agar lebih semangat dalam meningkatkan kekuatan branding usaha mereka”, tutur Muhammad Asary, koordinator Klinik Bisnis.

Top of Mind Awareness merupakan sebuah konsep yang membuat brand dapat dikenal luas bahkan diingat jelas oleh konsumen. Konsep tersebut tak terlepas dari karakteristik/keunikan sebuah produk atau brand itu sendiri.

Dalam pemaparannya melalui zoom meeting, William Lukmandjaja, MBA menjelaskan terkait hal-hal penting agar mencapai Top of Mind konsumen. 

“Agar Brand kita menjadi brand pertama yang diingat oleh costumer ketika membicarakan sebuah produk atau jasa tertentu, tentu ada fase-fase yang harus dilalui, kita perlu mengenal brand kita sendiri, mengenal konsumen, membangun kekuatan & kesadaran melalui konten marketing, hingga rahasia jitu yang perlu diimplementasikan dalam sebuah brand”.

Pria yang saat ini sedang menempuh program doctor of business administration di Swiss School of Business and Management ini juga menyebutkan bahwa dalam mengenal brand, kita terlebih dahulu harus mengetahui tujuan, keunikan/karakteristik, hingga pengalaman yang sudah kita berikan melalui brand yang kita miliki.

“Kenali dulu brandmu, baru kemudian kamu dapat mengenalkannya kepada orang lain. Pastikan brandmu memiliki tujuan tertentu bukan sekedar orientasinya uang, cari tahu apa keunikan brand, dan berikan pengalaman yang dapat membuat setiap orang ingat dengan brand mu.” Jelas William.

“Pastikan juga kamu mengenal konsumenmu, apa masalah mereka, bagaimana karakteristik mereka, dan melalui media apa mereka lebih aktif berinteraksi”. Tambahnya.

Diselingi dengan analogi yang mudah dipahami membuat peserta yang mengikuti kelas menjadi sangat antusias dan lebih fokus dalam mendengarkan pemaparan alumni Master of Business Administration di Nexford University ini.

“Beberapa kali William memberikan contoh kepada para mitra Klinik Bisnis dan peserta lainnya hingga membantu mereka menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam brand usaha” ungkap Norpita Sari, Kepala Bidang UMKM Klinik Bisnis.

Di akhir pemaparannya, William memberikan 3 rahasia yang perlu diterapkan agar brand kita dikenal dan diingat oleh konsumen, yaitu Relationship, Experience, dan Exposure. Pertama, bangun hubungan yang baik dengan calon konsumen hingga konsumen tetap mu (contohnya melalui pelayanan yang baik). Kedua, ciptakan pengalaman luar biasa yang dapat menyentuh emosi mereka seperti hal-hal yang membuat mereka senang bahkan bangga bisa membeli produkmu (contohnya memperhatikan hal-hal sederhana hingga menjual produk dengan kualitas yang bagus). Terakhir, pastikan kamu konsisten mengunggah konten atau mempromosikan brandmu.

William juga berpesan untuk memulai sesuatu, termasuk bisnis dengan rasa cinta. Cinta terhadap produk dan cinta akan Tuhan. Seperti tujuan dari bisnis yang ia jalani yaitu #startwithlove. (*)