Angka kelulusan Ujian Nasional pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Madarasah Tsanawiyah swasta serta negeri Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah tahun ajaran 2014/2015 mencapai 100 persen dari peserta yang ikut 2.301 orang pelajar. <p style="text-align: justify;"><br />"Tahun ini semua pelajar lulus, meningkat dari tahun lalu yang tidak lulus UN hanya satu orang," kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara (Barut), Iwan Fikri di Muara Teweh, Jumat.<br /><br />Menurut Iwan, peserta UN tahun ini yang tidak mengikuti ujian sebanyak 50 orang dari yang terdaftar mencapai 2.351 pelajar dengan 42 sekolah penyelenggara.<br /><br />"Tahun ini Barito Utara belum siap menerapkan UN berbasis komputer. Kita masih menerapkan UN PBT (paper based test) atau UN berbasis kertas. Kemungkinan (UN-CBT) baru bisa dilakukan tahun 2016 nanti," katanya.<br /><br />Formulasi tingkat kelulusan UN 2015 ini tidak lagi digunakan sebagai penentu kelulusan siswa. Kewenangan sepenuhnya diserahkan kepada sekolah. Otonomi penetapan kelulusan siswa UN tahun ini menjadi hak sekolah masing-masing.<br /><br />Meskipun sekolah yang sepenuhnya menentukan kelulusan siswa, namun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menetapkan nilai standar minimal kelulusan yang harus dipacu oleh sekolah.<br /><br />Semua lulusan UN 2015, setidaknya memenuhi nilai 5,5 untuk setiap mata pelajaran dan rata-rata minimal 5,5. Ketentuan itu dituangkan dalam prosedur operasi standar (POS) yang disusun oleh BSNP.<br /><br />Nilai akhir itu ditetapkan dari gabungan antara nilai rapor dan nilai ujian sekolah. Nilai itulah yang kemudian menjadi syarat kelulusan setiap siswa.<br /><br />"Kami berharap tingkat kelulusan dari tahun ke tahun terus meningkat dan membaik di daerah imi masa mendatang," jelas Iwan. (das/ant)</p>