Kembalikan DAD Pada Fitrahnya

oleh
oleh

Ketua DAD Sintang versi Musdat 28 Juli, Drs. Milton Crosby, M.Si, menegaskan bahwa Dewan Adat Dayak (DD) harus kembali pada fitrahnya sebagai organisasi yang konsen pada masalah masyarakat adat dan kebudayaan Dayak. <p style="text-align: justify;">“DAD ini bukan organisasi politik. Jadi harus netral dan harus kembali pada fitrahnya,”ungkapnya belum lama ini.<br />Ia pun mengingatkan kembali pada prosesi pengukuhan dirinya sebagai ketua DAD Sintang periode 2012-2016 di gedung Indoor Sintang beberapa waktu lalu. <br /><br />Menurutnya pada acara ceremonial tersebut tak terlihat satupun simbol-simbol partai politik yang terlihat. “DAD bukan lembaga atau organisasi politik. Kalau mau berpolitik silahkan masuk partai,”katanya.<br /><br />Ia pun mengatakan bahwa di internal DAD dibawah kepemimpinanya, bergabung orang-orang yang memiliki latar belakang partai berbeda-beda. Namun begitu ketika beraktifitas di dalam DAD, baju parpol mereka dilepaskan. <br /><br />“Di dalam kepengurusan DAD ini banyak tokoh politik dari berbagai parpol yang bergabung. Ada dari Golkar, PDIP, Demokrat, PKP Indonesia, PKPB dan partai lainnya. Kita tidak larang mereka, tapi dalam konteks DAD maka fokusnya adalah masalah adat dan kebudayaan,”katanya.<br /><br />Ia pun mengajak agar seluruh pengurus DAD untuk membesarkan organisasi sesuai dengan tupooksi yang ada di dalam AD/ART. Ia sendiri yang memiliki posisi double, sebagai ketua DAD dan bupati berjanji akan menyeimbangkan dan memilah-milah tugas dari dua posisi penting tersebut. <br /><br />“Artinya DAD dan pemerintah bisa sinergi dalam membangun dan membina masyarakat. DAD bisa melakukan pembinaan dan pembelaan kepada masyarakat adat, karena bisa jadi akibat pembangunan banyak masyarakat adat yang terabaikan. Maka DAD dan pemerintah bisa bersama-sama mencari solusi dari masalah yang ada,”pungkasnya. <strong>(ast)</strong></p>