Kementerian Kesehatan akan kembali menyalurkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke Puskesmas sebesar Rp75-100 juta yang akan diserahkan mulai bulan Februari 2011. <p style="text-align: justify;">"Ini adalah suntikan dana langsung ke Puskesmas demi `outreach` (jangkauan) yang lebih luas," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu-Anak Kementerian Kesehatan Wistianto Wisnu dalam temu media rutin di Jakarta, Jumat (21/01/2011). <br /><br />Saat ini, kata dia, secara administrasi BOK sudah siap untuk disalurkan dan tinggal menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan. <br /><br />Wistianto menyebutkan, BOK adalah bantuan dana bagi Puskesmas untuk dapat menjangkau dan memberdayakan masyarakat untuk lebih mengutamakan kegiatan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. <br /><br />Dana bantuan itu disebut Wistianto hanya boleh digunakan untuk operasional pelayanan kesehatan, namun tidak diberikan secara langsung kepada pasien. <br /><br />"Jadi tidak untuk individunya tapi misalkan untuk membeli peralatan persalinan," katanya. <br /><br />Salah satu tujuannya adalah pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) kesehatan menuju tujuan pembangunan milenium (MDGs) antara lain menurunkan angka kematian ibu (AKI) melahirkan hingga 102 per 100 ribu kelahiran hidup dan angka kematian anak (AKA) menjadi 23 per 1.000 kelahiran. <br /><br />Selama ini keterbatasan dana di Puskesmas menyebabkan layanan kesehatan terdepan itu lebih banyak memfokuskan pada tindakan kuratif sehingga dengan daba BOK itu Puskesmas diharapkan dapat lebih mendekatkan akses layanannya ke masyarakat, katanya. <br /><br />"Misalnya petugas Puskesmas dapat datang ke rumah penduduk, mendatangi Posyandu, berkunjung ke sekolah untuk mengajarkan gaya hidup sehat atau ikut memantau pemberantasan jentik. Kegiatan yang bertujuan untuk menjangkau masyarakat langsung dan bersifat preventif promotif, bukan pengobatan (kuratif)," kata Direktur Bina Kesehatan Anak Kemenkes Kirana Pritasari. <br /><br />Pada tahun 2010, Kemenkes telah mengujicobakan dana BOK ke 303 Puskesmas sebesar Rp100 juta per tahun dan memberikan bantuan bagi Puskesmas lainnya sebesar Rp18-Rp22 juta. <br /><br />Sementara untuk tahun 2011, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Litbang maka alokasi dana BOK untuk regional Sumatera atau 2.271 Puskesmas sebesar Rp75 juta untuk tiap Puskesmas, untuk regional Jawa-Bali 3.617 Puskesmas mendapatkan dana Rp75 juta, Kalimantan 836 Puskesmas sebesar Rp100 juta, Sulawesi 1.126 Puskesmas sebesar Rp100 juta, Maluku 256 Puskesmas sebesar Rp200 juta, Nusa Tenggara 458 Puskesmas mendapatkan Rp250 juta dan regional Papua 403 Puskesmas mendapatkan dana BOK sebesar Rp250 juta per Puskesmas. <br /><br />Sedangkan untuk pemanfaatan dana BOK dirinci Wistianto yaitu maksimal 10 persen untuk manajemen kabupaten atau kota yang antara lain untuk melakukan pengawasan serta 90 persennya untuk dana BOK Puskesmas yang digunakan untuk operasional Puskesmas (85 persen) dan pemeliharaan ringan Puskesmas (5 persen). <strong>(phs/Ant)</strong></p>