Kementerian Hukum dan HAM masih menunggu hasil penanganan kepolisian terhadap 10 tersangka yang diduga terkait kasus tewasnya Tagi Nekoyee (28), warga Afghanistan di Rumah Detensi Imigrasi Pontianak. <p style="text-align: justify;"><br />"Sekarang masih diproses, ditangani pihak berwenang," kata Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI, Bambang Irawan di sela kunjungan ke Pontianak, Selasa.<br /><br />Ia melanjutkan, belum mengambil tindakan, karena masih menanti hasil dari pihak kepolisian seperti apa.<br /><br />Wakil Kepala Polda Kalbar, Kombes Safarudin mengatakan, status penanganan terhadap kematian warga negara Afghanistan di Rudenim Pontianak sudah dalam tahap penyidikan.<br /><br />"Belum ada perubahan status tersangka," kata Safarudin saat paparan hasil Operasi Panah Kapuas Tahun 2012 di Polresta Pontianak.<br /><br />Sebelumnya, pada Sabtu (25/2) enam imigran asal Afghanistan, diantaranya Tagi Nekoyee (28), Ali Abbas (28), Abdul Qadir Fahimi (30), Hafizullah Haidari (29), Abdullah Noori (31), Muhammad Takhi (29) kabur melarikan diri dari Rudenim Pontianak dengan cara membobol teralis besi dan plafon.<br /><br />Kemudian, pada Senin (27) anggota Polsek Sungai Raya mengamankan tiga imigran yang kabur, diantaranya Tagi Nekoyee, Ali Abbas dan Abdul Qadir Fahimi dalam keadaan sehat. Namun keesokan harinya, Selasa (28/2) Tagi Nekoyee ditemukan tewas di tempat penampungan Rudenim.<br /><br />Kepolisian Resor Kota Pontianak, menetapkan 10 tersangka penganiaya Tagi Nekoyee yang kini ditahan di sel Markas Polresta Pontianak. Ke-10 tersangka adalah Wid, An, Tau, Sam, Re, Af, Ap, Ma, Su, dan Ds. Mereka merupakan petugas di Rudenim Pontianak.<br /><br />Selain satu tewas, dua lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit diduga karena penganiayaan oleh pelaku yang sama.<br /><br />Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia, Ghulam Shaki Ghairat mengharapkan Pemerintah Indonesia dan aparat kepolisian untuk menindaklanjuti kasus meninggalnya Tagi Nekoyee.<br /><br />"Kami sengaja datang ke Pontianak untuk menindaklanjuti dan mencari informasi yang jelas tentang meninggalnya warga kami. Kami mengharapkan pihak kepolisian bisa melakukan investigasi lebih mendalam terhadap masalah ini," katanya saat mengunjungi Rumah Detensi Imigrasi Pontianak yang terletak di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (3/3) sore. <strong>(phs/Ant)</strong></p>