Harga sejumlah kebutuhan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengalami kenaikan, namun dinilai masih dalam batas kewajaran. <p style="text-align: justify;">"Memang ada kenaikan, tapi masih dalam batas kewajaran. Yang naik saat ini bawang, kebutuhan pokok lainnya seperti beras, gula, tepung, daging dan lainnya masih stabil," kata Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelola Pasar Kotim, Rihard Siregar di Sampit, Rabu.<br /><br />Pantauan di lapangan, kenaikan harga cukup tinggi terjadi pada bawang dan cabai. Harga bawang merah naik dari Rp 37.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram, bawang putih dari Rp 21.000 menjadi Rp 27.000 per kilogram dan cabai naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 32.000 per kilogram.<br /><br />Rihard menyebutkan, kenaikan harga bawang memang sedang terjadi secara nasional karena molornya masa panen di Jawa. Harga bawang di Kotim naik lebih tinggi karena sebagian kebutuhan bawang di daerah ini didatangkan dari Jawa sehingga ketika pasokan terhambat maka stok berkurang dan berimbas pada naiknya harga.<br /><br />Informasinya, kata Rihard, dalam beberapa hari nanti akan datang pasokan bawang dalam jumlah besar sehingga diharapkan akan membuat harga menjadi stabil. Rihard meyakinkan tidak ada penimbunan bawang karena dipastikan akan membuat rugi pedagang karena komoditas ini tidak bisa disimpan dalam waktu lama sebab akan membusuk.<br /><br />"Kami juga meminta pedagang langsung melaporkan kalau ada indikasi hal-hal yang bisa menyebabkan kelangkaan. Misalnya padatnya bongkar muat, jadi kita bisa minta Pelindo supaya diprioritaskan. Begitu juga masalah cuaca bisa dicarikan solusi," sambung Rihard.<br /><br />Disperindagsar melakukan pemantauan harga di pasar sebanyak dua kali dalam seminggu, ditambah pemantauan insidentil atau mendadak yang terkadang dilakukan. Langkah ini sebagai antisipasi sehingga bisa dilakukan tindakan sebelum terjadi kelangkaan sembako atau kenaikan harga yang di luar kewajaran. (das/ant)</p>
