Warga di beberapa desa di Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang bermukim di daerah perbatsan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Timur kini semakin resah, menyusul kerusakan jalan di daerah itu semakin parah. <p style="text-align: justify;">Seorang warga Pamukan Utara, Udin, Jumat, menuturkan, ruas jalan di Desa Sekayu sepekan terakhir kondisinya rusak berat.<br /><br />"Badan jalan yang masih berupa tanah merah itu seperti adonan kue, berlumpur hingga beberaopa puluh centimeter," keluhnya.<br /><br />Terlebih, apabila truk perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membawa matrial itu melintas di jalur tersebut, kerusakan jalan semakin parah.<br /><br />Akibat kondisi jalan tersebut, masyarakat enggan bepergian melintasi jalur tersebut. Jikapun terpaksa harus tetap pergi untuk sebuah urusan, mereka menunggu hingga terik matahari agar jalan kering.<br /><br />Warga meminta pemerintah segera memperbaiki jalan tersebut, mengingat aktivitas masyarakat sering terganggu akibat jalan rusak.<br /><br />Menurut warga, perbaikan jalan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, karena di daerah tersebut telah berdiri beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit.<br /><br />"Namun kenyataanya, perusahaan tersebut terkesan membiarkan, hanya saja terkadang pernah sesekali membantu beberapa ret batu kapur untuk menutupi lubang-lubang besar," terangnya.<br /><br />Beberapa waktu kemudian, jalan yang sudah dibatui oleh perusahaan itu kembali rusak akibat truk-truk perusahaan yang melintas.<br /><br />Kondisi yang sama juga dialami warga Pembelacanan-Pantai Baru, Kelumpang Selatan, Kotabaru.<br /><br />Sebagian besar dari panjang jalan sekitar 15 km tersebut kondisinya rusak berat, badan jalan berlubang dan penuh dengan lumpur sedalam 30 centimeter.<br /><br />"Kondisi jalan di beberapa tempat sudah seperti kubangan kerbau," kata seorang warga Bumi Asih, Abah Aulia.<br /><br />Bahkan karena kondisi jalan sudah sangat parah hampir tidak bisa dilalui sepeda motor, kata Sarno yang juga warga Bumi Asih.<br /><br />Jika kondisi tersebut dibiarkan, dan tidak segera ditanggapi pemerintah daerah, dipastikan jalan akan bertambah parah, katanya.<br /><br />Sementara itu Kamin, tokoh masyarakat Bumi Asih menambahkan, ruas jalan Pantai Baru-Pembelacanan sudah beberapa kali diukur oleh petugas dari Kabupaten Kotabaru.<br /><br />"Ketika ditanya pada saat pengukuran, petugas tersebut menjawab pengukuran tersebut dilakukan karena jalan itu akan diperbaiki," tutur Kamin.<br /><br />Bahkan pengukuran jalan tersebut bukan hanya dilakukan sekali, tetapi berkali-kali. Namun tidak ada tindak lanjut untuk diperbaiki, bahkan hingga saat ini jalan tersebut semakin rusak parah.<br /><br />Warga sangat berharap anggota DPRD yang berasal dari Kelumpang Selatan, Kelumpang Hulu, Kelumpang Hilir untuk memperjuangkan perbaikan jalan Pembelacanan-Pantai Baru.<br /><br />Namun harapan tersebut sepertinya sia-sia belaka, karena wakil rakyat tersebut belum terlihat memperjuangkan aspirasi masyarakat Bumi Asih, Pantaiu Baru, Pembelacanan dan beberapa daerah lain agar jalan Pembelacanan-Pantai Baru segera diperbaiki.<br /><br />Akibat jalan rusak tersebut sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut enggan bepergian, terlebih saat turun hujan.<br /><br />Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kotabaru H Ardian Noor, hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait keinginan warga di Kelumpang Selatan dan daerah perbatasan Kalsel-Kaltim. <strong>(phs/Ant)</strong></p>