Tingginya curah hujan yang terjadi beberapa minggu belakangan ini khususnya di Kota Sintang, selain bermanfaat, tetapi juga membawa beberapa dampak yang timbul dengan meningginya debit air dibeberapa wilayah, seperti banjir dan ancaman penyakit yang menyertainya. <p style="text-align: justify;">Salah satu penyakit yang tergolong berbahaya adalah DBD (Demam Berdarah Dengue) akobat gigitan nyamu Aedes Aegepty yang intensitas penderitanya khusus di Kota Sintang mengalami kenaikan secara signifikan. <br /><br />Ada 98 kasus yang sudah terjadi dengan korban meninggal dunia 1 orang yang menimpa seorang anak berusia 12 tahun, warga Seroja. Hal ini dibenarkan oleh Kadis Kesehatan Kabupaten Sintang Marcus Gatot Budi.<br /><br />Mengantisipasi hal tersebut, Korem 121/Abw beserta jajaran melakukan antisipasi dengan melakukan Fogging yang dilaksanakan oleh Kesrem 121/abw serta Denkesyah 12.04.01 Sintang. <br /><br />"Kegiatan Fogging dilakukan selama beberapa hari dimulai pada Senin (19/11) sampai selesai dengan sasaran perkantoran instansi serta asrama TNI yang ada di Kota Sintang," jelas Kapenrem 121/Abw, May.Kav. Eddy Wijaya pada kalimantan-news.com, Selasa (20/11/2012)<br /><br />Sementara itu, Lettu Ckm. Zulfani yang memimpin kegiatan tersebut menyampaikan Fogging disamping merupakan bagian dari program kerja, juga menindaklanjuti informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang tentang situasi meningkatnya penderita DBD yang ada khususnya di Kota Sintang. <br /><br />Menurut Lettu Ckm. Zulfani kegiatan Fogging dilakukan disertai dengan melakukan himbauan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh warga agar melakukan upaya pencegahan seperti :<br />1. Hindari ruangan yang lembap dan perbaiki sirkulasi udara.<br />2. Jangan biarkan baju kotor menumpuk.<br />3. Cobalah menanam tanaman anti nyamuk.<br />4. Biarkan sinar matahari masuk ke ruangan.<br />5. Lakukan 3M yaitu Menguras Menutup dan Mengubur wadah air yang ada dirumah. <strong>(*/foto: Penrem 121/ABW)</strong></p>
