Khatib: Kembangkan Potensi Spiritual Material Yang Seimbang

oleh
oleh

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pontianak, Andi Djafar mengingatkan umat Muslim untuk mengembangkan dua potensi diri yang berhubungan dengan spiritual dan material agar terjadi keseimbangan dan mendorong terwujudnya keteraturan sosial. <p style="text-align: justify;"><br />"Kalau satu potensi saja yang dikembangkan, ibarat manusia bermata satu yang akan melihat dari sisi material belaka," kata Andi Djafar saat menjadi khatib shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah di Masjid Raya Kota Singkawang, Rabu.<br /><br />Ia mencontohkan, kalau potensi material yang dikembangkan, seorang pejabat hanya akan melihat jumlah kaum miskin sebagai angka yang dapat digunakan untuk memperoleh proyek.<br /><br />Atau, lanjut dia, oknum aparat hukum yang dengan cepat mengetahui pasal-pasal mana yang dapat digunakan sebagai celah untuk memeras seseorang yang terlibat dan tersangkut di suatu kasus.<br /><br />Andi Djafar mengatakan, keindahan, kesucian, keadilan, adalah bagian dari tanda-tanda "Dan sangat tidak mungkin untuk menyelamatkan negeri hanya dengan mengedepankan sistem," kata dia.<br /><br />Ia juga mengajak umat Muslim untuk merenungi kehadiran Ramadhan yang seolah hilang dibalik bayangan bumi, kemudian muncul perlahan menjadi bulan sabit berlanjut ke purnama, dan kembali menghilang.<br /><br />Umat Muslim, ujar dia, seolah bagai pengembara yang berteduh di bawah pohon rindang sebelum melanjutkan perjalanan yang berakhir di ujung usia.<br /><br />"Jalan menuju Allah SWT, ada yang luas terbentang, atau tipis seperti orang yang kekurangan oksigen. Ada juga yang mendapat murka Allah SWT," katanya.<br /><br />Terutama mereka yang menghabiskan sepanjang hidupnya dengan berfoya-foya, mencari kesenangan dan ketika malaikat maut menjemput, segala kenikmatan hidup sudah dinikmati sebelumnya.<br /><br />"Sudah menjadi gejala alam, dari tiada, menjadi ada, dan akhirnya tiada. Sebuah siklus kehidupan, dari tiada, menjadi ada, muda, disanjung, dan ketika menjadi tua, serta akhirnya tiada," kata Andi Djafar.<br /><br />Siklus tersebut mengingatkan seluruh umat Muslim bahwa tidak ada kehidupan yang kekal abadi sehingga tak sepantasnya berlaku sombong. Melainkan, kata dia, lakukan sesuatu yang bermakna dan Idul Fitri menjadi momentum untuk kembali suci serta manusia baru yang tidak terkotori.<br /><br />"Dari pada seribu manusia bernalar, dunia lebih membutuhkan manusia suci. Dengan ketaqwaan, bagaikan sebuah lubang yang tidak dapat ditembus," kata Andi Djafar.<strong> (das/ant)</strong></p>