Energi yang dihasilkan dari kincir angin di kawasan Pantai Pandansimo Baru, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mampu mendongkrak perekonomian masyarakat pesisir pantai setempat. <p style="text-align: justify;">Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Pandansimo Baru, Bantul, Jumali, Sabtu, mengatakan, saat ini telah terpasang sebanyak 34 kincir angin berbagai kapasitas mulai dari 2,5 kw hingga 10 kw ditambah tiga panel surya.<br /><br />Ia mengatakan, energi yang dihasilkan kombinasi dari angin dan tenaga matahari itu sangat membantu kegiatan ekonomi seperti penerangan di sekitar objek wisata dan kebutuhan listrik untuk warung-warung kuliner setempat.<br /><br />"Utamanya adalah untuk membantu pembuatan es baik untuk kepentingan warung kuliner, maupun untuk pengawetan ikan laut tangkapan nelayan, dan keperluan di tempat pelelangan ikan (TPI)," kata dia.<br /><br />Ia menyebutkan, setidaknya ada sebanyak 82 warung kuliner dan 25 nelayan yang terbantu dengan pengembangan energi terbarukan dari Kementrian Riset dan Teknologi bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.<br /><br />"Sangat membantu sekali, karena setidaknya dapat menghasilkan es sekitar 500 kilogram per hari, dan balok es untuk untuk pengawetan ikan selama 24 jam," katanya.<br /><br />Ia mengatakan, selain itu energi yang dihasilkan dari kincir angin juga dapat membantu petani pesisir untuk mengangkat air tanah guna mendapatkan irigasi pertanian.<br /><br />Menurut dia, pengembangan energi dengan tenaga hibrid ini juga didukung dengan workshop Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) di Desa Trimurti sebagai bengkel karena para teknisi bisa membuat komponen kincir angin dan panel surya.<br /><br />"Kalau workshop ini sebagai cuku cadang jika terjadi kerusakan pada generator, baling-baling maupun kumparan kincir angin. Jadi kalau ada yang rusak bisa diperbaiki," kata Aar Faisal, seorang teknisi di workshop PLTH.<br /><br />Menurut dia, workshop yang beoperasi sejak dua tahun lalu ini setidaknya sudah memperbaiki lima unit kincir angin yang rusak seperti pada bagian generator maupun baling-baling turbin maupun ekor panel.<br /><br />"Hampir setiap tahun ada kerusakan komponen, tergantung cuaca, seperti angin laut terlalu besar dan dinamo terlalu panas, itu berpengaruh terhadap kerusakan," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>