Komisi VIII DPR mendorong Kementerian Agama untuk ikut berperan dalam proyek pembangunan situs religi Pulau Mansinam. <p style="text-align: justify;">Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Komisi VIII Ledia Hanifa saat menjawab permohonan Kepala Kanwil Kementerian Agama Papua Barat, Juliana Leong ketika melakukan kunjungan kerja ke Papua Barat beberapa waktu lalu.<br /><br />“Proyek pembangunan Situs Religi Pulau Mansinam ini memang kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pariwisata, namun di dalam Pulau yang rencananya akan dijadikan obyek wisata religi ini juga terdapat pembangunan Gereja, dan itu merupakan tanggung jawab Kementerian Agama. Oleh karena itu kami mendorong Kemenag untuk ikut berperan disini,”ungkap Wakil Ketua Komisi VIII Ledia Hanifa.<br /><br />Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat, Juliana Leong mengatakan bahwa untuk pembangunan Gereja Situs religi Pulau Mansinam itu membutuhkan dana sebesar 24 Miliar. Namun sampai Komisi VIII mengunjungi Papua Barat beberapa waktu lalu, belum ada dana sedikit pun dari Kementerian Agama Pusat untuk pembangunan situs religi Pulau Mansinam.<br /><br />Sementara itu Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama yang diwakili oleh Kabag Perencanaan dan Sistem Informasi, Yusak Mangontan yang ikut mendampingi Komisi VIII mengunjungi Papua Barat mengatakan bahwa keterbatasan anggaran pada dirjen Bimas Kristen tidak memungkinkan untuk memberikan dana sebesar yang diminta. <br /><br />Namun Kementerian Agama telah mengalokasikan dana sebesar 500 juta untuk pembangunan Gereja di Situs Pulau Mansinam, Papua Barat. Serta 250 juta rupiah bantuan untuk gereja-gereja lainnya yang ada di Papua Barat secara keseluruhan.<br /><br />Namun terlepas dari semua itu, Ledia Hanifa yang diamini oleh anggota Komisi VIII lainnya seperti Abdul Aziz Suseno, Ali Maschan Moesa, Kasma Bouty, Nurul Iman Mustofa, dan Adang Ruchiatna dan Ketut Sustiawan yang ikut dalam rombongan Kunjungan Kerja Komisi VIII ke Papua Barat, mengatakan bahwa pembangunan situs religi pulau Mansinam itu hendaknya juga mengedapankan aspek lingkungan.<br /><br />“Pembangunan situs ini pasti mengorbankan sebagian pohon-pohon yang ada. Dan itu tentu akan ada dampaknya bagi lingkungan. Semoga pelaksana pembangunan proyek ini sudah mengantisipasi hal tersebut, sehingga dampak yang dikhawatirkan itu tidak akan terjadi,”ungkap Ledia.<em><strong>(das/Ayu/parle)</strong></em></p>