Koni Kaltim Jajaki Kerja Sama Tujuh Negara

oleh
oleh

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur menjajaki kerja sama dengan tujuh negara untuk mengoptimalkan usaha pencapaian prestasi terbaik para atlet provinsi itu pada PON XIX/2016. <p style="text-align: justify;">Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya di Samarinda, Minggu, mengatakan kerja sama tersebut berupa mendatangkan pelatih asing dan uji coba ke negara yang sudah menjalin kerja sama dengan KONI.<br /><br />"Kita coba jajaki kerja sama itu. Saat ini yang sudah siap dengan Tiongkok, karena kita juga difasilitasi oleh KONI Pusat," katanya.<br /><br />Negara lain yang sedang dijajaki untuk kerja sama itu, antara lain Jerman, Korea Selatan, Jepang, Rumania, Hungaria, dan Filipina.<br /><br />"KONI akan membuat ‘memorandum of understanding’ (MOU) dengan negara-negara tersebut, bila memang ada kesepakatan," kata Zuhdy.<br /><br />Dia mengatakan pelatih-pelatih asing tersebut akan menangani cabang olahraga yang masuk dalam prioritas 1, 2, 3, dan prioritas khusus.<br /><br />Cabang olahraga yang masuk prioritas 1, adalah yang selama ini selalu menjadi andalan Kaltim dalam mendulang medali emas pada PON.<br /><br />Prioritas khusus, adalah cabang olahraga yang berpotensi meraih banyak medali pada PON, meskipun sebelumnya belum meraih medali emas.<br /><br />Ia mengatakan KONI menginginkan program kerja sama tersebut bisa terealisasi secepatnya pada 2014.<br /><br />Ia menjelaskan pada awal 2015, diperkirakan ada beberapa cabang olahraga yang sudah melaksanakan pra-PON.<br /><br />Pihaknya berniat mendatangkan pelatih asing, supaya bisa menyiapkan atlet sebaik mungkin sehingga semakin banyak atlet yang bisa lolos ke PON.<br /><br />"Targetnya di pra-PON dulu. Kalau kita bisa meloloskan banyak atlet melalui pra-PON, kita siapkan lagi strategi menuju PON. Makanya kerja sama ini terus kita jajaki supaya segera terealisasi," katanya.<br /><br />Ia menjelaskan bahwa urusan pelatih asing bukan kali ini saja Kaltim menggunakan tenaga pelatih asing.<br /><br />Saat PON 2008, katanya, gulat juga menggunakan pelatih berasal dari Rusia, bernama Magomed Khuzoev.<br /><br />"Hasilnya, gulat Kaltim menjadi juara umum," katanya.<br /><br />Selain gulat, katanya, saat itu anggar juga menggunakan pelatih berasal dari Tiongkok, sedangkan taekwondo, saat ini juga menggunakan pelatih berasal dari Korea Selatan, khususnya untuk nomor poomsae. <strong>(das/ant)</strong></p>