Kontribusi Sektor Pertambangan Untuk Daerah Rendah

oleh
oleh

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah menilai kontribusi sektor pertambangan untuk daerah sangat rendah. <p style="text-align: justify;">"Konstribuisi ekonomi sektoral atas dasar harga terhitung sejak 2006-2010. Dari sembilan sektor, tercatat untuk sektor tambang hanya memberikan konstribusi sebesar 0,68 persen saja terhadap ekonomi sektoral," kata Kepala Bappeda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Burhanudin di Sampit, Jumat.<br /><br />Kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah diberikan oleh sektor pertanian, yaitu mencapai 38,11 persen.<br /><br />"Masih rendahnya kontribusi sektor pertambangan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tentunya tidak sesuai dengan dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan serta, kerusakan ekosistem lainnya," katanya.<br /><br />Sektor pertambangan merupakan penyerap nilai investasi sangat besar, daerah hanya mendapatkan pembagian berupa Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).<br /><br />"Untuk pembagian hasil eksploitasi tambang, itu telah diatur oleh pemerintah pusat dan mengacu kepada undang-undang. Sehingga jika dareah ingin mendapatkan konstribusi lebih besar porsinya, tentunya harus merubah undang-undang itu. Dan tentunya yang bisa melakukan itu adalah kewenangan pemerintah pusat sendiri bersama DPR RI," katanya.<br /><br />Sektor lainnya di Kabupaten Kotim yang memberikan konstribusi lebih besar dari sektor pertambangan adalah mulai dari sektor keuangan, persewaan dan jasa dengan porsi konstribusi 3,43 persen.<br /><br />Disusul, sektor bangunan 4,20 persen, jasa-jasa 6,11 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 9,83 persen, industri pengolahan 15,21 persen, perdagangan, hotel dan restoran 22,8 persen.<br /><br />Meski sektor pertanian, yang juga didalamnya termasuk sektor perkebunan memberikan konstribusi terbesar terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan sektor pertanian belum memberikan efek secara luas dan global terhadap pertumbuhan ekonomi.<br /><br />"Konstribusi sektor pertanian masih banyak didominasi oleh perusahaan perusahaan besar perkebunan saja dan masih terjadi kesejangan dengan keadaan masyarkat, baik yang berada di sekitar perusahaan," katanya.<br /><br />Dengan melihat indikasi kesenjangan yang terjadi antara perusahaan besar swasta (PBS) baik sektor tambang maupun kebun dengan masyarakat terutama yang berada di sekitar perusahaan, Bupati Kotim, Supian Hadi telah menawarkan salah satu solusi yang dapat diambil yaitu melalui pelaksanaan program Corporate Social Responbility (CSR).<br /><br />Program itu bisa diwujudkan dengan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sekitar seperti mengutamakan penduduk lokal sebagai tenaga kerja.<br /><br />Solusi tersebut dapat dilakukan agar masyarakat tidak merasa termarjinalisasi dengan semakin berkembangnya PBS dan disusul dengan berkembangnya sektor pertambangan di masa yang akan datang. <strong>(phs/Ant)</strong></p>