Korban Banjir Landak Mengungsi Di Posko Darurat

oleh
oleh

Warga korban banjir di Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini terpaksa diungsikan di posko darurat, seperti di gedung swadaya Ngabang, dan TK Pesayangan. <p style="text-align: justify;">Warga yang rumahnya terendam untuk sementara kami ungsikan di posko-posko darurat agar lebih aman," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Landak, Widi Kiswantoro saat dihubungi Antara di Ngabang, Sabtu.<br /><br />Warga yang mulai diungsikan itu, karena tingkat ketinggian air yang merendam rumahnya sudah sangat tinggi sehingga bisa berbahaya keselamatan penghuninya.<br /><br />"Meskipun sebagian besar warga masih enggan mengungsi, dan lebih memilih bertahan di rumahnya yang sudah terendam air, mungkin untuk menjaga harta benda mereka," kata Widi.<br /><br />Satijan salah seorang warga Tanjung Desa Hilir yang mengungsi di posko darurat yang disiapkan BPBD Kabupaten Landak menyatakan, dia dan keluarganya terpaksa mengungsi karena rumahnya sudah terendam.<br /><br />"Dari pada anak saya stres, kami mengungsi di posko yang disiapkan pemerintah, tetapi sebagian besar warga yang rumahnya punya loteng masih bertahan di rumahnya masing-masing, padahal banyak anak-anak kecil," ujar Satijan.<br /><br />Warga mulai mengungsi di posko sejak Jumat malam (6/12) karena air Sungai Landak terus meluap ke permukaan hingga ketinggian sekitar tiga meter.<br /><br />Satijan menyatakan, dia dan keluarganya benar-benar tidak bisa bertahan di rumah, karena ketinggian air di dalam rumahnya hingga setinggi lehernya. "Barang-barang kami simpan di atas dek, yang penting kami sekeluarga cari tempat yang aman, karena kami khawatir air semakin tinggi," ujarnya.<br /><br />Jumlah rumah di Pesayangan yang terendam air mencapai tiga meter sekitar 100 KK lebih, kata Kepala Dusun Pesayangan Sulasman. <strong>(das/ant)</strong></p>