Pemkab Kotabaru Kalimantan Selatan berencana membangun jembatan layang untuk mengatasi kemacetan di daerah Veteran, dan sejumlah ruas jalan di wilayah perkotaan Kotabaru. <p style="text-align: justify;">Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, Senin, mengatakan, pembangunan jembatan layang itu kini perlu difikirkan, karena tidak menutup kemungkinan lima tahun mendatang ruas jalan di perkotaan Kotabaru akan terjadi kemacetan, karena saat ini saja sudah sering macet.<br /><br />"Sementara itu, tidak mungkin akan ada pelebaran jalan, karena biayanya akan jauh lebih mahal, terkait permukiman penduduk," jelas bupati.<br /><br />Solusi untuk mengatasi kemacetan tersebut, menurut bupati, salah satunya adalah pembangunan jembatan layang di perkotaan.<br /><br />Bupati mengakui, biaya pembangunan jembatan layang akan sangat mahal, namun dibandingkan dengan melakukan pelebaran Jalan Veteran, dan ruas jalan di perkotaan yang macet jauh lebih mahal.<br /><br />Rencananya, ujar Irhami, jembatan layang itu akan dibangun diantaranya, di kawasan Jalan Veteran, depan Bioskop Irama dan Baharu.<br /><br />Sementara itu, untuk mengatasi kemacetan dan mendukung kelancaran transportasi darat keluar kota, bupati juga berencana memperlebar badan jalan menjadi 30 meter.<br /><br />"Pelebaran jalan tersebut dapat dilakukan dari Sungai Pinang-Peramuan-depan bioskop Irama," ujarnya.<br /><br />Ruas jalan tersebut akan ditembuskan ke daerah pusat pemerintahan dan permukiman PNS di Sebelimbingan.<br /><br />"Memang pembangunan jalan ini menjadi tugas berat pemerintah, karena biaya yang diperlukan tidak sedikit," ujarnya.<br /><br />Akan tetapi seberat apapun, apabila didukung oleh semua pihak, Insya Allah rencana tersebut akan segera terwujud.<br /><br />Selama kepemimpinannya sejak 10 Agustus 2010, Irhami mengaku telah melakukan efisiensi dana APBD hingga ratusan miliar rupiah untuk perbaikan dan pembangunan jalan di daerah tersebut.<br /><br />Misalkan, pembangunan jalan Tanjung Serdang-Lontar-Pulau Laut kepulauan-Pulau Laut Selatan-Pulau Laut Timur dan Serongga-Tarjun.<br /><br />Serta perbaikan jalan di sejumlah desa di kecamatan di Kotabaru wilayah utara.<br /><br />Sebagian besar perbaikan dan pembangunan jalan tersebut dibiayai oleh perusahaan tambang batu bara, bijih besi, perkebunan kelapa sawit dan perusahaan semen melalui program CSR (corporate social responsibility). <strong>(phs/Ant)</strong></p>