Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, berencana membangun kawasan hutan wisata sebagai salah satu alternatif obyek wisata di daerah itu untuk dijual ke wisatawan domestik dan manca negara. <p style="text-align: justify;">Menurut Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, Selasa (08/02/2011), saat ini Kotabaru telah membudidayakan salah satu jenis kayu hutan yang mulai langka, yakni meranti putih (Shorea spp). <br /><br />"Jenis kayu tersebut mulai langka, dan kita ada rencana untuk mengembangkan lebih luas lagi," katanya. <br /><br />Tanaman meranti putih yang dikembangkan di kawasan hutan sekitar Desa Sebelimbingan dan Megasari itu ditanam sekitar tahun 80-an. <br /><br />Rencananya, kata Bupati, selain meranti putih, pemerintah daerah juga berencana membudidayakan jenis tanaman kayu yang lain, khususnya jenis kayu yang akhir-akhir ini mulai sulit diperoleh. <br /><br />Banyak hal yang dapat diperoleh dari usaha budidaya tersebut, diantaranya, selain menjaga dan melestarikan jenis kayu yang mulai langka, juga bertujuan untuk menciptakan obyek wisata baru sekaligus sebagai lahan penelitian. <br /><br />Sekitar empat hektare lebih tanaman kayu meranti putih di Kotabaru itu telah beberapa kali dikunjungi mahasiswa dari perguruan tinggi nasional terkemuka di Indonesia untuk melakukan riset. <br /><br />Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotabaru menargetkan menanam 1.162.604 pohon atau empat kali lipat dari jumlah penduduk Kotabaru 290.651 jiwa. <br /><br />H Hasbi M Thawab saat masih menjabat Kepala Dinas Kehutanan Kotabaru, beberapa waktu lalu mengatakan, penanaman pohon sebanyak itu merupakan bagian dari program Kementerian Kehutanan yang mengkampanyekan gerakan penanaman 1 miliar pohon untuk dunia. <br /><br />Ia menjelaskan, jika sebelumnya ada program "one man one tree" atau satu orang menanam satu pohon, maka Pemkab Kotabaru memprogramkan lanjutan "one man four tree" atau satu orang menanam empat pohon. <br /><br />Karena program satu orang satu pohon itu sudah dimulai 2007, oleh sebab itu wajar jika sekarang pada 2010 program penanaman pohon ditingkatkan menjadi "one man four tree", ujar Hasbi. <br /><br />Program tersebut bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menanam dan memelihara pohon untuk mengurangi pemanasan global dan untuk mencapai pembangunan Indonesia yang bersih. <br /><br />Untuk mMembantu merealisasikan program tersebut, maka Dinas Kehutanan Kotabaru melibatkan masyarakat dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Inhutani II Stagen, lembaga kemasyarakatan dan dunia pendidikan. <br /><br />"Khusus untuk PT Inhutani II setiap tahun rata-rata menanam sekitar 4 juta pohon, jadi terget tersebut sebenarnya sudah tercapai," ujarnya. <br /><br />Belum lagi program penanaman pohon dari Dinas Kehutanan yang melibatkan masyarakat. <br /><br />Untuk mengatasi pemanasan global dan merehabilitasi hutan, Dinas Kehutanan telah melakukan beberapa langkah strategis, diantaranya, pada 2009 Kotabaru memprogramkan menanam 50 ribu pohon, melalui menyediakan bibit tanaman hutan dan buah-buahan lokal yang dibagikan kepada masyarakat secara gratis. <strong>(phs/Ant)</strong></p>