Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kotawaringin Timur, I Made Dikantara mengatakan daerah tersebut belum mempunyai industri penggilingan beras sehingga belum mampu memproduksi beras meski petani sudah memproduksi gabah. <p style="text-align: justify;">"Selama ini petani Kotawaringin Timur hanya bisa melakukan tanam padi, namun belum ada yang terjun di penggilingan padi sehingga belum mampu memproduksi beras yang berkualitas," kata Kepala Distanak Kotawaringin Timur, I Made Dikantara di Sampit, Selasa.<br /><br />Ia mengungkapkan, petani Kotawaringin Timur setiap panen padi langsung dijual dalam bentuk gabah.<br /><br />Para pengumpul gabah tersebut pada umumnya bukanlah orang Kotawaringin Timur, namun berasal dari luar daerah seperti Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).<br /><br />Gabah para petani tersebut akan kembali lagi ke Kotawaringin Timur dalam bentuk beras yang telah dimasukan dalam kemasan menarik sehingga harga jualnya juga lumayan tinggi.<br /><br />Pihak Distanak Kotawaringin Timur sekarang sedang berupaya membuat terobosan bagi petani agar gabah hasil panen tersebut tidak lagi keluar keluar daerah lagi.<br /><br />Menurut Dikantara, Distanak akan menggandeng investor dalam pengembangan dan produksi beras berkualitas di kotawaringin Timur, sekarang investor tersebut sedang melakukan penjajakan dan penelitian.<br /><br />Selama ini gabah para petani dijual ke pengumpul karena sebagian besar mereka tidak memiliki gudang penyimpanan, tempat pengeringan dan belum mengetahui teknologi pengemasan beras.<br /><br />"Kami harap dengan adanya investor yang mampu menampung beras petani dan mengolah gabah menjadi beras dalam kemasan tidak ada lagi gabah petani yang dijual ke pengumpul luar daerah, sehingga dapat menekan harga beras di Kotawaringin Timur," katanya.<br /><br />Dengan adanya investor tersebut diharapkan mampu mengatasi kekurangan beras di Kabupaten Kotawaringin Timur.<br /><br />Dalam lima tahun terakhir Kotawaringin Timur mengalami kekurangan beras dan hal itu terjadi sejak Tahun 2006 hingga 2010.<br /><br />Pada Tahun 2006 Kotawaringin Timur kekurangan beras sebanyak 11.328 ton, 2007 kekurangan 9.617 ton, 2008 kekurangan 20.640 ton, 2009 kekurangan 29.255 ton dari yang butuhkan sebanyak 44.287 ton atau hanya mampu terpenuhi 15.032 ton.<br /><br />Sedangkan pada Tahun 2010 Kotawaringin Timur membutuhkan beras sebanyak 50.095 ton yang terpenuhi hanya 28.122 ton atau kekurangan beras sebanyak 21.973 ton.<br /><br />"Masih banyaknya kekurang beras di wilayah Kotawaringin Timur karena sarana dan prasarana pertanian masih kurang memadai," terangnya.<br /><br />Luas sawah produktif di Kabupaten kotawaringin saat ini mencapai 17 ribu hektare lebih dan jumlah itu mengalami pengurangan seluas 2 ribu hektare karena sebagian lahan padi ladang milik masyarakat berubah fungsi menjadi perkebunan karet dan kelapa sawit. <strong>(das/ant)</strong></p>