Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah optimistis pada 2015 tidak ada lagi desa tertinggal karena sudah menjadi desa maju di daerah tersebut. <p style="text-align: justify;">"Kalau semua berjalan sesuai rencana, kami yakin tuntas tahun 2015. Tidak ada lagi desa tertinggal. Selama ini kita memprogramkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotim, Burhanudin di Sampit, Kamis.<br /><br />Pada 2011 ada 53 desa tertinggal dan 17 desa sangat tertinggal. Sejak saat itu pemerintahan tang dipimpin H Supian Hadi dan HM Taufiq Mukri ini bekerja keras menjalankan program pemberantasan desa tertinggal. Hasilnya sangat signifikan, pada Desember 2014 tersisa hanya enam desa tertinggal.<br /><br />Enam desa yang masih berstatus tertinggal, empat desa di Kecamatan Bukit Santuai masing-masing Tumbang Sapia, Tumbang Saluang, Lunuk Bagantung dan Tumbang Tawan. Sedangkan sisanya yaitu Desa Kuluk Telawang di Kecamatan Antang Kalang dan Desa Rantau Suang di Kecamatan Telaga Antang.<br /><br />Untuk mengentaskan enam desa tertinggal, pemerintah daerah mengalokasikan dana Rp13,6 miliar yang dimasukkan pada pos anggaran dinas-dinas terkait. Dana itu digunakan untuk pembangunan jalan, jalan, sarana air bersih, pendidikan, kesehatan dan lainnya.<br /><br />Ada 14 indikator yang menjadi penilaian dalam penetapan status desa. Saat ini yang masih dicari solusinya adalah jaringan telekomunikasi karena di desa-desa itu sangat sulit, sementara operator selular belum ada yang membangun menara di sana.<br /><br />"Kalau ada, kita akan bantu mereka semaksimal mungkin. Pasar desa juga menjadi penilaian, tapi itu tidak kita paksakan karena melihat kebutuhan supaya tidak mubazir," kata Burhanudin.<br /><br />Dia yakin tidak ada lagi desa tertinggal di Kotim pada 2015. Ini sesuai dengan target pemerintahan Supian Hadi dan Taufiq Mukri yang ingin menuntaskan desa tertinggal diakhir masa jabatannya 2010-2015. (das/ant)</p>
