Kotim Panen Perdana Benih Padi Unggul

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah melakukan panen perdana benih padi unggul di Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotim, Jakatan didampingi Sekretaris, Multazam, usai panen perdana, Jumat mengharapkan benih padi unggul tersebut dapat membantu petani di masa mendatang.<br /><br />"Panen benih padi unggul ini mudah-mudahan bisa membantu petani ini. Masih akan terus kita sempurnakan karena walaupun sudah bagus, tapi masih bisa kita tingkatkan karena tadi saya lihat masih ada sebagian rumpun anakannya belum maksimal," katanya.<br /><br />Jakatan berharap benih padi unggul tersebut dapat mendorong upaya pemerintah untuk mencapai target swasembada beras. Untuk itulah, Jakatan berjanji akan bekerja maksimal membantu petani daerh itu.<br /><br />Kepala UPTD Balai Benih Utama Padi dan Palawija Sei Bapeang, Surawan menjelaskan, jenis benih padi unggul itu di antaranya adalah inpara 3, inpari 10 dan IR 64. Bibit tersebut hanya memanfaatkan sebagian lahan yang dimiliki UPTD Balai Benih Utama.<br /><br />Lahan seluas 12 hektare itu untuk sawah sebanyak 8,5 hektare dan sisanya 3,5 hektare lahan kering, termasuk untuk kantor. Benih unggul yang dipanen tersebut diharapkan dapat membantu peningkatan produksi padi di Kotim masa mendatang.<br /><br />"Selama tiga tahun terkahir kita hanya memenuhi permintaan bibit untuk Kotim seperti Kecamatan Kotabesi, Baamang, Ketapang, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan lainnya. Semua ini kami lakukan bermitra dengan masyarakat," ujar Surawan.<br /><br />Kepala Bidang Produksi Ketahanan Pangan, Lintar Siahaan mengatakan, hasil benih bibit unggul yang dipanen perdana ini sudah bagus dan masih bisa ditingkatkan. Peningkatan akan terus diupayakan agar bisa lebih maksimal.<br /><br />"Ini hasil dari tiga sampel tadi, produktivitas 6,21 gabah kering padi (GKP) dan jika dikonversikan ke gabah kering beras (GKB) 5,34 ton. Ini sudah bagus karena sudah hampir mencapai varietas maksimal," ucap Lintar. <strong>(das/ant)</strong></p>