Komisi Penanggulangan AIDS Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan mengarahkan kegiatan zero survei untuk mendeteksi penularan penyakit AIDS kepada masyarakat umum. <p style="text-align: justify;"><br />"Kegiatan zero survei sengaja diarahkan kepada masyarakat umum untuk mengetahui tingkat penularan AIDS di tengah masyarakat," ujar Sekretaris KPA Banjarbaru, Edi Sampana di Banjarbaru, Rabu (15/02/2011). <br /><br />Menurut dia, selama ini zero survei dilakukan terhadap kalangan yang berpotensi terserang AIDS seperti pekerja seks komersial, penghuni lembaga pemasyarakatan maupun pengguna obat-obatan terlarang. <br /><br />Namun, kata dia, zero survei sebagai salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi penularan AIDS perlu dilakukan kepada masyarakat umum sehingga diketahui sejauh mana penularan penyakit yang belum ada obatnya itu. <br /><br />Ia mengatakan, apabila tingkat penularan AIDS di tengah masyarakat tergolong tinggi maka kondisi tersebut harus diwaspadai sehingga penularannya tidak semakin berkembang. <br /><br />"Jika persentase penularan di kalangan berpotensi besar mencapai 5 persen dari 100 orang yang mengikuti zero survei, itu biasa tetapi jika per 100 orang masyarakat diatas 1 persen maka sudah berbahaya," ungkapnya. <br /><br />Dikatakan, zero survei yang dilakukan terhadap masyarakat tidak dikenakan biaya bahkan pihaknya bersama petugas konselor siap mendatangi tempat yang disiapkan masyarakat untuk menjalani survei tersebut. <br /><br />"Petugas konselor siap datang ke tengah-tengah masyarakat dan siap memenuhi permintaan kelompok masyarakat tetapi diharapkan jumlahnya minimal 100 orang sehingga bisa diketahui persentase hasil survei," ujarnya. <br /><br />Dijelaskan, sesuai prosedur zero survei maka identitas setiap anggota masyarakat yang menjalani sangat dirahasiakan sehingga tidak perlu takut ketahuan sebagai penderita AIDS apabila hasilnya positif. <br /><br />"Identitas mereka yang mau menjalani pemeriksaan sangat dirahasiakan dan setiap peserta yang diperiksa diambil sedikit darahnya kemudian diteliti di laboratorium apakah negatif atau positif," kata dia. <br /><br />Ditambahkan, selain kegiatan zero survei, pihaknya juga siap mensosialisasikan penyakit AIDS kepada kelompok masyarakat yang menginginkan kedatangan petugas ke tempat mereka. <br /><br />"Untuk kegiatan sosialisasi kami mengharapkan jumlah masyarakat yang hadir minimal 50 orang sehingga materi yang disampaikan petugas bisa didengarkan banyak orang dan bisa disebarkan ke orang lain," katanya. <br /><br />Sementara itu, data yang dihimpun KPA Banjarbaru secara kumulatif sejak 2002 terdapat sebanyak 34 orang penderita yang positif terkena HIV termasuk didalamnya 8 orang penghuni eks lokalisasi tersebut. <br /><br />Sedangkan penderita yang positif terserang penyakit AIDS sebanyak 12 orang namun tidak diketahui apakah mereka masih hidup atau sudah meninggal karena riwayat kesehatannya tidak terdata. <strong>(phs/Ant)</strong></p>