KPU Melawi Gelar Pleno Penetapan DPS

oleh
oleh

KPU Melawi menggelar rapat pleno terbuka penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Melawi tahun 2015, di Gedung Majelis Adat Budaya Tionghua (MABT) Melawi, Rabu (2/9). <p style="text-align: justify;">Rapat tersebut dihadiri 11 PPK se kabupaten Melawi, Panwaslu, tim sukses pasangan calon serta Kepala Capil Melawi.<br /><br />Ketua KPU Melawi, Julita, SH mengatakan, hasil rekapitulasi dari 11 kecamatan yang terdiri dari 169 desa dan 518 TPS, sebanyak 172.193 pemilih. <br /><br />Terdiri dari laki-laki sebanyak 88.251 dan perempuan sebanyak 83.942. Jika dibandingkan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada saat Pemilihan Presiden  tahun 2014 lalu sebanyak 152.330, maka jumlah DPS yang ada saat ini mengalami penambahan sebanyak kurang lebih 19.863 pemilih.<br /><br />“Inikan masih dalam DPS, dikantor juga sudah kami inout data dan sudah kami bahas, daerah-daerah yang mengalami penambahan cjukup banyak, nanatinya akan kita sandingkan dengan DPT Pilres, dan kita lakukan penyaringan. Karena memang sepertinya ada data yang ganda, terinput ulang di daerah yang sama,” katanya.<br /><br />Namun, lanjutnya, yang berwenang untuk melakukan pencoretan kembali terhadap data yang ganda, itu adalah PPS. Pihak KPU juga sudah melakukan pendataan analisis yang memang sudah melaui analisa penambahan tersebut.<br /><br />“Nah, nanti apabila di DPS ini ada pemilih yang ganda, atau ada pengurangan lainnya, memang harus diperbaiki. Itu akan kita usahakan untuk menyelesaikan sebelum dilakukan penetapan DPT. Itu sudah komitmen kami,” katanya.<br /><br />Penambahan yang terjadi pada DPS tersebut diantaranya terjadinya pengimputan data pemilih yang ganda. Julita mencontohkan, missalnya didalam satu kecamatan itu nama satu orang terdata oleh dua PPS, hingga namanya menjadi double. <br /><br />“Ini juga sepertinya data yang sudah dicoret pada Pilpres lalu, masuk kembali ke dalam DPS ini. Maka kami minta juga menurunkan data Pilpres yang sudah kami arsir terhadap data yang sidah dicoret dalam Pilpres lalu,” terangnya.<br /><br />Data Pilpres yang sudah diarsir KPU Melawi tersebut diturunkan kembali agar bisa sebagai bahan pertimbangan PPS untuk melakukan pencoretan data yang masuk sebagai DPS ini. “Kami juga kepada PPS agar bisa meminta data yang sudah meninggal, agar bisa dicoret dalam DPS,” ujarnya.<br /><br />Untuk melihat daerah-daerah yang terdapat penambahan yang tinggi, KPU melakukan perbandingan antara DPS dan DPT Pilpres, sehingga munculah daerah-daerah yang masih sangat tinggi. KPU juga akan melakukan rapat koordinasi dengan PPK dan PPS terkait daerah-daerah yang mengalami penambahan pemilih cuku banyak. <br /><br />“Sementara ini yang masing tinggi ini di Nanga Pinooh, Desa Paal dan Desa Tanjung Niaga, ini yang terdapat penamabahan cukup banyak,” pungkasnya. (KN)</p>