Kualitas Udara Kotawaringin Timur Tidak Sehat

oleh
oleh

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Timur, Suparman menyatakan kualitas udara di daerah tersebut saat ini sedang tidak sehat karena bercampur asap hasil kebakaran hutan dan lahan. <p style="text-align: justify;">"Asap hasil pembakaran hutan dan lahan sudah mencemari udara di Kabupaten Kotawaringin Timur dan kondisi tersebut akan berdampak pada kesehatan masyarakat," kata Kepala BLH Kabupaten Kotawaringin Timur, Suparman di Sampit, Kalimantan Tengah, Kamis.<br /><br />Saputan asap yang menyelimuti Kota Sampit dan sekitarnya terjadi sejak pukul 21.30 WIB dan baru akan berkurang pada keesokan harinya, yakni sekitar pukul 08.30.<br /><br />Menebalnya kabut asap yang menyelimuti Kota Sampit tersebut karena kebakaran hutan dan lahan dalam tiga pekan terakhir telah terjadi peningkatan baik dalam skala besar maupun kecil.<br /><br />Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya pada lahan pertanian masyarakat saja melainkan juga telah terjadi di sejumlah areal perkebunan kepala sawit.<br /><br />Mulai sekarang masyarakat harus meningkatan kewaspadaan terutama pada saat sedang keluar rumah pada malam dan pagi hari karena pada jam tersebut saputan asap cukup tebal.<br /><br />Menurut Suparman, untuk menghindari terjangkitnya penyakit gangguan pernapasan atau inspeksi saluralaran pernapasan akut (ISPA) masyarakat harus menggunakan masker sebagai pelindung saat keluar rumah.<br /><br />"Kami perkirakan apabila dalam waktu dekat ini tidak terjadi hujan maka asap yang menyelimuti Kota Sampit dan sekitarnya akan bertambah tebal, sebab kebakaran hutan dan lahan akan terus terjadi," katanya.<br /><br />Pemerintah daerah saat ini sedang berupaya melakukan pencegahan meluasnya kebakaran hutan dan lahan dengan membentuk pusat komando (Posko) penanggulangan bancana kebakahan hutan dan lahan.<br /><br />Sementara Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kotawaringin Timur, Ian Septiawan mengatakan, berdasarkan pantauan satelit National Oceanic and Atmopheric Administration (NOOA) hingga 5 Juli 2011 ada sebanyak 4 titik panas atau hotspot.<br /><br />"Saat ini jumlah titik panas di Kabupaten Kotawaringin Timur terbanyak di Kalteng dibandingkan dengan daerah kabupaten lainnya yang ada di Kalteng," terangnya.<br /><br />Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan harus secepatnya dilakukan sebelum kondisi udara di daerah tersebut semakin parah diselimuti asap. <strong>(phs/Ant)</strong></p>