Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyarankan lembar jawaban kerja (LJK) untuk tes ulang calon pegawai negeri sipil (CPNS) dibuat pemerintah pusat, untuk menghindari kesalahan cetak yang berakibat tidak terbacanya LJK tersebut saat proses pemindaian (scanning). <p style="text-align: justify;">"Pada rapat bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan BKN (Badan Kepegawaian Nasional) 24 September, kita menyarankan agar LJK dibuat oleh pusat, karena belajar dari pelaksanaan tes ulang CPNS kemarin, banyak LJK dari peserta yang tidak bisa dibaca pada saat di-scan," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kubu Raya, Muhammad Noh Syaiman di Sungai Raya, Jumat.<br /><br />Menurut Noh, karena banyak LJK dalam tes ulang CPNS Kubu Raya yang tidak terbaca saat dilakukan pemindaian, mengakibatkan tertundanya pengumuman tes ulang CPNS.<br /><br />"Karena ada invalidasi saat proses ‘scanning’ hasil tes peserta, maka dari itu kita mengusulkan agar hanya pusat saja yang mencetaknya, dan daerah hanya pelaksana," tuturnya.<br /><br />Ia mengatakan, jika pusat yang mencetak maka akan mengurangi invalidasi saat melakukan scanning setiap LJK dari para peserta. Sedangkan daerah hanya menjadi pelaksanaan dalam tes penerimaan CPNS.<br /><br />"Karena itu, kami berharap untuk ke depan bisa disetting, percetakan LJK itu ada disatu tempat. Jika panitia seleksi nasional yang mencetak diharapkan tidak ada invalidasi lagi dalam permasalahan LJK," katanya.<br /><br />Selama ini, kata Noh, setiap pelaksanaan tes CPNS, panitia seleksi nasional penerimaan calon pegawai negeri sipil memberikan master soal dan LJK untuk dicetak masing-masing daerah. Usulan itu pun, tambah Noh, tidak hanya Kubu Raya saja melainkan disampaikan setiap daerah yang melaksanakan tes penerimaan calon pegawai negeri sipil.<br /><br />"Selama ini pusat hanya mengirimkan master dan kita yang mencetaknya. Tapi itu rawan, karena tapi bergeser satu mili saja, maka LJK itu sudah tidak bisa terbaca dipindai dan bisa merugikan peserta," tuturnya.<br /><br />Sementara itu, seperti yang diberitakan sebelumnya, ada 1800 lebih LJK para peserta tes CPNS yang invalidasi saat dilakukan scanner. Sedangkan untuk Kubu Raya ada 502 LJK peserta tes yang tidak bisa dipindai.<br /><br />"Permasalahan teknis itulah yang menyebabkan hasil pengumuman tes ulang CPNS KKR tertunda," kata Noh. <strong>(phs/Ant)</strong></p>