Kubu Raya Siapkan 2.000 Hektare Lahan Pertanian

×

Kubu Raya Siapkan 2.000 Hektare Lahan Pertanian

Sebarkan artikel ini

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan pada 2011 pihaknya telah menyiapkan sekitar seribu hingga dua ribu hektare lahan pertanian padi baru di kabupaten itu. <p style="text-align: justify;">"Kami akan memperluas daerah pengembangan padi, yang sebelumnya dipusatkan di Kecamatan Kakap dan Rasau Jaya," kata Muda Mahendrawan di Pontianak, Jumat (28/01/2011). <br /><br />Ia menjelaskan, kawasan baru perluasan lahan pertanian padi yang akan dikembangkan, yakni di Kecamatan Batu Ampar, Kubu, Terentang dan Teluk Pakedai. <br /><br />"Mudah-mudahan dengan diperluasnya lahan pertanian padi baru, maka ke depannya KKR akan menjadi salah satu sentra produksi beras terbesar di Provinsi Kalimantan Barat," kata Muda Mahendrawan. <br /><br />Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya Suharjo membenarkan, Pemkab Kubu Raya mulai tahun 2011 akan memperkuat program mekanisasi pertanian yang telah dicanangkan sejak 2010. <br /><br />"Penguatan program mekanisasi pertanian itu akan kami lakukan dengan memperluas areal pertanian dan pascapanen," katanya. <br /><br />Pihaknya, saat ini membantu petani dengan memanfaatkan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) guna perluasan areal, pembudidayaan, panen dan pascapanen, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di kabupaten itu. <br /><br />Dia menjelaskan, untuk pengolahan lahan, bagi daerah yang dinilai cocok dan memadai untuk menggunakan Alsintan seperti traktor dan lainnya akan didukung melalui Unit Pelayanan Jasa Alsintan (Upjal). <br /><br />Demikian halnya untuk pengelolaan air, Pemkab Kubu Raya akan menerapkan sistem pompanisasi untuk mengantisipasi kekeringan lahan pertanian. <br /><br />Pompanisasi yang dimaksudkan Suharjo ini, yakni menyedot air sungai atau parit menggunakan pompa untuk mengisi lahan pertanian yang kering akibat musim kemarau. <br /><br />Sementara untuk proses panen pihaknya telah menyediakan mesin perontok yang berkapasitas sekitar 8 ton per hari dan mesin pengering padi berbahan bakar sekam. <br /><br />Ia menambahkan, semua Alsitan yang akan digunakan itu tidak lagi diberikan kepada kelompok-kelompok pertanian, tetapi khusus dikelola Upja yang membentuk beberapa Kelompok Kerja (Pokja). <strong>(phs/Ant)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.