Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Kalimantan Barat sepanjang Juli 2011 mengalami penurunan sebesar 17,46 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik Kalbar Iskandar Zulkarnain. <p style="text-align: justify;">"Terjadinya penurunan wisatawan mancanegara dari bulan sebelumnya sebanyak 2.629 orang menjadi 2.170 orang yang terdata melalui dua pintu masuk resmi, yakni melalui Pos Pemeriksaan Lintas Batas di Entikong dan Bandara Supadio Pontianak," kata Iskandar Zulkarnain di Pontianak, Selasa.<br /><br />Ia menjelaskan, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu PPLB Entikong mendominasi wisatawan mancanegara ke Kalbar, yakni sebesar 70,05 persen atau sebanyak 1.520 orang dan sisanya melalui Bandara Supadio Pontianak 29,95 persen atau 650 orang.<br /><br />BPS Kalbar mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang masuk melalui PPLB Entikong mengalami penurunan sebesar 24,90 persen dari sebanyak 2.024 orang pada bulan Juni menjadi 1.520 orang orang pada Juli.<br /><br />Sementara melalui Bandara Supadio Pontianak malah meningkat sebanyak 7,44 persen, yakni dari 605 orang menjadi 650 orang pada bulan Juli, kata Iskandar.<br /><br />"Sepinya kunjungan Wisman ke Kalbar mungkin sepanjang Juli tidak ada kegiatan yang bisa menarik minat orang untuk berkunjung kesini," ujarnya.<br /><br />Menurut Iskandar, lima negara terbanyak berkunjung ke Kalbar sepanjang April, yakni Malaysi sebanyak 1.548 orang atau 71,34 persen, Republik Rakyat China sebanyak 104 orang atau 4,79 persen, Brunei Darussalam 94 orang atau 4,33 persen, Belanda 80 orang, Singapura 72 orang, dan negara lainnya sebanyak 272 orang atau sekitar 12,53 persen.<br /><br />Kepala BPS Kalbar menambahkan, untuk tingkat hunian kamar hotel berbintang di Kalbar sepanjang Juli juga mengalami peningkatan sebesar 50,48 persen dari bulan sebelumnya 46,52 persen.<br /><br />"Dengan rata-rata lama tamu menginap 2,04 hari atau naik 0,09 hari dibanding bulan sebelumnya," kata Iskandar.<br /><br />Dinas Pariwisata Kalbar menyatakan, program ekowisata atau wisata alam di provinsi itu terhambat karena minimnya infrastruktur dan terbatasnya akses transportasi ke daerah pedalaman.<br /><br />Data Dinas Pariwisata Kalbar, ada dua daerah yang mempunyai banyak daerah wisata alam unggulan, yakni di Kapuas Hulu dan Ketapang, tetapi akses menuju dua daerah tersebut masih terbatas Kabupaten Kapuas Hulu berada di pedalaman dan perhuluan Sungai Kapuas sedangkan Ketapang di bagian selatan Kalbar.<br /><br />Untuk mencapai dua kabupaten tersebut butuh waktu lama kalau menggunakan transportasi darat.<strong> (das/ant)</strong></p>