KUR Kaltim Tersalur Rp2,192 Triliun

oleh
oleh

Dana bantuan modal berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk berbagai jenis usaha masyarakat Kaltim yang disalurkan sejumlah perbankan di wilayah itu, hingga semester pertama 2012 mencapai Rp2,192 triliun, yang disalurkan kepada 119.508 debitur. <p style="text-align: justify;">Development Consultant Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Yusuf Arifin Setiawan mengatakan di Samarinda, Kamis, setiap periode dari tahun ke tahun, nilai KUR yang disalurkan perbankan di wilayah Kaltim terus mengalami kenaikan.<br /><br />Hal ini menggambarkan selain jumlah pengusaha kecil dan menengah yang bertambah, jumlah sektor usahanya juga mengalami peningkatan.<br /><br />Ia mencontohkan, kalau pada semester pertama 2008 nilai KUR yang disalurkan kepada 13.755 debitur sebesar Rp173 miliar, pada semester ke dua 2008 nilainya meningkat menjadi Rp238,56 miliar untuk 23.899 debitur.<br /><br />Sementara semester pertama 2009 terdapat nasabah dari berbagai jenis usaha sebanyak 29.026 debitur, sementara nilai pinjaman yang digunakan untuk modal usaha atau KUR sebesar Rp309 miliar.<br /><br />Masih di tahun yang sama namun pada semester ke dua, nilai KUR yang dikucurkan sejumlah perbankan di Kaltim mengalami peningkatan hingga menjadi Rp370,50 miliar dengan jumlah penerima pinjaman modal sebanyak 41.413 nasabah.<br /><br />Untuk semester pertama 2010 kembali meningkat yakni terdapat 52.904 debitur dengan nilai KUR Rp486 miliar, sedangkan pada semester ke dua 2010 naik menjadi 67.949 debitur dengan dana KUR yang disalurkan Rp929,44 miliar.<br /><br />Selanjutkan pada semester pertama 2011 kembali naik dari 84.978 nasabah yang lolos verfikasi mendapatkan kucuran KUR dengan total nilai Rp1,270 triliun. Untuk semester ke dua 2011 kembali terjadi kenaikan baik jumlah debiturnya maupun nilai yang digunakan untuk usaha, yakni sebanyak 94.122 nasabah dengan dana KUR Rp1,509 triliun.<br /><br />"Kami yakin pada semester ke dua 2012 jumlah debitur maupun nilai KUR-nya akan lebih besar lagi dari tahun-tahun sebelumnya, karena hingga semester pertama saja sudah terserap Rp2,192 triliun," ujar Yusuf. <strong>(phs/Ant)</strong></p>