Kutai dan Jepang Buat MoU Pelestarian Pesut

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bersama Universitas Tokyo (IIS/UT) Jepang menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tentang Penelitian dan Pelestarian Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris). <p style="text-align: justify;">Penandatanganan nota kesepahaman yang berlangsung pada hari Selasa (25/6) itu dilakukan oleh Wakil Bupati Kutai Kartanegara Ghufron Yusuf dengan Profesor Akira Asada selaku Direktur Underweter Technology Research Center Institute Of Tokyo, Jepang.<br /><br />"Patut menjadi kebanggaan bahwa tidak semua perairan di dunia dapat menjadi habitat jenis lumba-lumba air tawar seperti yang ada di Sungai Mahakam di Kutai Kartanegara yang menjadi habitat Pesut Mahakam," ungkap Ghufron kepada tim peneliti dari negeri matahari terbit tersebut melalui siaran pers Humas dan Protokol Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu.<br /><br />Populasi Pesut Mahakam kata Ghufron terus berkurang dan saat ini diambang kepunahan.<br /><br />Upaya penyelamatan pesut mahakam, lanjut dia, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat.<br /><br />Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, kata dia, telah melakukan berbagai upaya, baik melibatkan akademisi, pemerintah, maupun masyarakat, dengan harapan agar populasi maskot Kaltim itu dapat bertambah.<br /><br />Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2013, yakni memulai kerja sama mengadakan dalam penelitian tentang sebaran pesut mahakam, jumlah populasinya dan memberikan pelatihan bagi masyarakat di sekitar Sungai Mahakam agar dalam pengelolaan dan perlindungan pesut mahakam lebih berbasis masyarakat.<br /><br />Untuk tahap selanjutnya, kata Ghufron, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan memberikan perlindungan terhadap wilayah-wilayah perairan tertentu yang menjadi habitat pesut mahakam akan dijadikan kawasan konservasi dan upaya itu akan dikuatkan melalui peraturan daerah (perda).<br /><br />"Kami mengajak semua pihak agar upaya kerja sama ini mendapatkan restu dari seluruh masyarakat dan secara khusus kepada seluruh masyarakat Kecamatan Kota Bangun dan sekitarnya yang saat ini menjadi habitat pesut mahakam untuk membangun komitmen bersama, yaitu pesut mahakam harus kita jaga, kita lindungi, dan kita lestarikan agar jauh dari ancaman kepunahan," katanya.<br /><br />"Sangat ironis jika orang yang jauh dari Sungai Mahakam justru mencintai pesut mahakam dibandingkan dengan masyarakat lokal yang setiap hari hidup di Sungai Mahakam," katanya.<br /><br />Sementara itu, Profesor Akira Asada menyambut baik dan berterima kasih atas kerja sama tersebut.<br /><br />Bahkan, dalam paparannya menyebutkan beberapa langkah yang akan dilakukan pihak Universitas Tokyo, Jepang, dalam upaya melestarikan pesut mahakam di Kutai Kartanegara.<br /><br />Dia juga memperkenalkan satu per satu tim peneliti terdiri atas Harumi Sugimatsu, Katsunori Mozuno, Jun’ichi Kojima, dan Tomohiro Kawabaga.<br /><br />Usai penandatanganan MoU, kemudian dilanjutkan dengan saling bertukar cendera mata yang diserahkan oleh Wakil Bupati Kutai Kartanegara Ghufron Yusuf kepada Profesor Akira dan tim peneliti Universitas Tokyo. <strong>(das/ant)</strong></p>