Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, Robert Lim mengatakan, hingga sekarang kabupaten tersebut masih bebas dari penyakit flu burung dan flu babi. <p style="text-align: justify;">"Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Pertanian dan Peternakan juga menjamin hewan peliharaan aman dikonsumsi," katanya di Sangatta, Kamis. <br /><br />Menurut Robert Lim, petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Timur terus melakukan pengawasan terhadap gejala flu burung dan flu babi dan penyakit hewan maupun tanaman. Jika terdapat gejala di lapangan akan kita sampaikan kepada masyarakat luas. <br /><br />"Kutai Timur saat ini dijamin aman dan bebas dari penyakit mematikan seperti flu babi," ujarnya lagi. <br /><br />Dia mengatakan, hasil survei lapangan yang dilakukan Balai Penyidikan Penyakit Hewan (BPPH) Banjarbaru, Kalimantan Selatan dan hasil uji Laboratorium Kesehatan Hewan Pemprov Kalimantan Timur di Samarinda menyatakan, Kutai Timur negatif penyakit flu babi dan flu burung. <br /><br />Sejumlah titik atau lokasi pengamatan oleh BPPH Banjarbaru di wilayah Kutai Timur dilakukan di Kabo Desa Swagabara dan dan di Kampung Tator Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara. <br /><br />"Penyidikan dilakukan di lokasi Kabo dan Kampong Tator, karena daerah tersebut sering terjadi aksi transportasi," katanya. <br /><br />Dua lokasi tersebut jadi sasaran penyidikan karena di sana sering ada babi didatangkan dari luar Kutai Timur seperti dari Bontang, Samarinda dari Sulawesi. <br /><br />"Penularan virus flu babi bisa terjadi karena adanya transportasi. Untuk itu, Dinas Pertanian dan Peternakan konsentrasi memonitor lokasi-lokasi pendaratan hewan seperti babi," jelas Robert Lim. <br /><br />Di Kutai Timur ada juga peternakan babi di Kecamatan Kongbeng dan Kecamatan Muara Wahau. Tetapi peternakan babi di sana dinilai aman dari penyebaran virus flu babi. <br /><br />Dia mengatakan, ternak babi yang ada di Kongbeng dan Muara Wahau, justru banyak dibawa keluar dan didatangkan dari luar. "Jadi kalau flu babi timbul sendiri di daerah, itu tidak mungkin terjadi. Karena penyakit flu babi bisa menular hanya karena ada aktivitas transportasi timbal balik," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>