Lahan Padi Barut Cocok Dikembangkan Impari 13

oleh
oleh

Lahan padi sawah di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah berhasil melakukan uji adaptasi tanaman padi varietas impari 13 pada musim tanam April – September 2011. <p style="text-align: justify;"><br />"Padi varietas ini cocok dikembangkan di sejumlah sentra padi sawah di daerah ini dengan hasil ubinan mencapai 4,2 ton gabah kering panen (GKP)," kata Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Perikanan Barito Utara (Barut), Rosmadian Noor di Muara Teweh, Jumat.<br /><br />Menurut Rosmadian Noor, hasil uji adaptasi jenis padi sawah itu meningkat dibanding varietas lainnya pada musim tanam tahun 2010 hanya berkisar 3,2 ton sampai 3,6 ton GKP.<br /><br />Musim tanam April – September tahun ini, kata dia, petani padi sawah di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini juga mengembangkan jenis padi lainnya diantaranya hibrida,ciherang, mikongga dan impari 7.<br /><br />"Banyaknya varietas yang ditanam pada musim tanam April-September ini, seyogyanya para petani dapat memilih varietas padi yang berproduksi tinggi," katanya.<br /><br />Rosmadian Noor menjelaskan, pada musim tanam April – September ini luas lahan yang dibuka dengan sasaran luas panen 310 hektare tersebar di sentra padi sawah di Kecamatan Teweh Tengah yakni Desa Trahean, Transbangdep dan Trinsing sekitar 60 hektare.<br /><br />Kemudian di Kecamatan Gunung Timang hanya dibuka di Desa Rarawa, Walur dan Ketapang serta Kecamatan Montallat di Desa Pepas, Tumpang Laung I, Tumpung Laung II dan Kelurahan Montallat masing-masing 100 hektare, sedangkan Kecamatan Teweh Timur 50 hektare.<br /><br />"Luas sasaran tanaman padi pada musim tanam April-September ini memang berkurang dibanding Oktober- Maret karena biasanya memasuki musim kemarau, sehingga petani hanya membuka lahan persawahan pada daerah tertentu," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>