Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, perlu penambahan mobil pemadam kebakaran guna mengatasi persoalan minimnya armada saat musibah kebakaran. <p style="text-align: justify;">"Paling tidak di Ngabang perlu enam unit mobil pemadam kebakaran, sehingga apabila terjadi kebakaran sering kurang," kata Tokoh Masyarakat setempat Nurdin Apui (55) di Ngabang, Senin.<br /><br />Ia meminta pemerintah daerah bisa membantu pengadaan mobil pemadam kebakaran. Karena mobil yang ada saat ini milik Yayasan Hati Suci satu unit dan milik pemerintah daerah dua unit.<br /><br />"Jadi masih kurang, contoh saat terjadi kebakaran 12 ruko di pasar jati Ngabang beberapa hari lalu. Terpaksa dibantu pemadam kebakaran 3 unit dari Sosok Kabupaten Sanggau," kata Nurdin Apui.<br /><br />Sementara itu, Juru Bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Landak Efdi juga mempertanyakan mobil kebakaran milik pemerintah daerah. Karena saat kebakaran di Jelimpo dan Ngabang baru-baru ini ketika diperlukan mobil tak bisa digunakan dengan alasan personel dan kondisi mobil tidak sempurna.<br /><br />"Jadi pemerintah harus membenahi personel petugas pemadam kebakaran. Memang di Landak belum ada badan atau dinas pemadam kebakaran. Tapi harus ditunjuk instansi mana yang bertanggung jawab," kata Efdi.<br /><br />Senada ditegaskan Juru Bicara Fraksi Partai Golkar Lipinus yang mempertanyakan sejauh mana penanggulangan bencana di Landak ini. Karena saat ada musibah kebakaran di pasar Ngabang, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi sangat lambat. "Sehingga ruko yang terbakar cepat meluas apinya. dan bertambah bangunan yang ludes terbakar," kata Lipinus.<br /><br />Sebelumnya, di Kota Ngabang telah terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan 12 ruko di pasar Jati.<br /><br />Adapun pemilik ruko di jalan pasar Jati Desa Hilir Tengah Kecamatan Ngabang itu di antaranya Anyi Kampuk (tiga ruko terdiri biliar, rumah kos), pak Dewan, Ya Kupon (rumah makan), Aiptu Irwanto alias Along anggota Polres Landak (warung kopi), Pak Adang (warkop), toko obral OBM.<br /><br />Mobil pemadam kebakaran yang menjinakkan api di antaranya satu unit dari Yayasan Hati Suci Ngabang, satu unit dari Pemda Landak dan dua dari BPAS Sosok Sanggau.<br /><br />Mereka tiba di lokasi langsung menyemprot api. Karena cuaca panas api terus membakar bagian atap dan bangunan. Meski pun di belakang ruko adalah sungai Landak tapi air masih kuwalahan karena kemarau mengering. <strong>(phs/Ant)</strong></p>