Apa yang menjadi harapan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu akhirnya terwujud hal ini terbukti dengan di launchingkannya jalan Lintas Utara oleh Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis,Jumat (26/08/2011). <p style="text-align: justify;">Kegiatan dipusatkan di Kecamatan Batang Lupar, tepatnya di Desa Lanjak, Kabupaten Kapuas Hulu sekitar pukul 11.30 wib siang. Laucing jalan wilayah perbatasan tersebut ditandai oleh Gubernur dan Wakil Bupati Kapuas Hulu dengan menaiki salah satu alat berat yang digunakan untuk mengerjakan sepanjang jalan Lintas Utara yang disaksikan oleh ribua masyarakat wilayah perbatasan.<br /><br />Data yang diperoleh bahwa Pembangunan sarana infrastruktur jalan yang menghubungkan antara Nanga Badau – Lanjak – Benua Martinus – Tanjung Kerja itu senilai Rp.70,776 miliar merupakan ruas jalan negara dan merupakan bagian ruas jalan Trans Kalimantan poros utara yang menghubungkan Batas Serawak -Putussibau dan Kalimantan Timur. <br /><br />“Dengan pembangunan bertahap dipastikan 2014 sudah hitam beraspal,dan inilah langkah yang sudah diambil dalam menjawab semua harapa dan impian masyarakat wilayah perbatasan terkait masalah jalan,”ungkap Cornelis.<br /><br />Selain itu Cornelis mengatakan bahwa ruas jalan dengan panjang 91,23 km yang pada saat ini belum seluruhnya beraspal dengan kondisi bervareasi dari kondisi yang dikatakan baik dan rusak, sehingga peningkatan baik struktur maupun kapasitas sangat diperlukan. Tidak hanya itu kata Cornelis ruas jalan tersebut merupakan ruas jalan perbatasan yang mempunyai posisi sangat strategis untuk mendukung kegiatan ekonomi, sosial budaya dan Hankam.<br /><br />”Jalan ini sangat strategis dalam menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat yag berada di Kapuas Hul khususnya wilayah perbatasan,” cetusnya. <br /><br />Terkait pembangunan ruas jalan lintas utara, Cornelis dengan tegas mengatakan bahwa tidak benar pemerintah tidak memperhatikan pembangunan di wilayah timur Kalbar dan perbatasan, karena dengan nilai anggaran yang tidak sedikit tersebut dapat menjadi salah satu bukti adanya pemerataan pembangunan. <br /><br />“Ini adalah salah satu wujud perhatian serius pemerintah terhadap wilayah perbatasan, jadi jangan ada kesan lagi bahwa Pemerintah tidak memperhatikan perbatasan, jadi masyarakat harus tetap mendukung program pembangunan dari pemerintah,” tegas Cornelis. <br /><br />Dikatakan Cornelis bahwa peningkatan ruas jalan lintas utara akan dilakukan terus menerus setiap tahun, sehingga ruas jalan antara batas Serawak Malaysia – Pusussibau seluruhnya akan beraspal dengan alokasi dananya setiap tahun. Tidak hanya itu Dengan dibangunnya ruas jalan perbatasan di Lintas Utara Cornelis meminta akan menjadi perhatian dari Malaysia untuk juga bersegera membuka pintu perbatasan. <br /><br />“Kita berharap Malaysia segera mempersiapkan diri, sehingga Pos Lintas Batas (PLB) yang berada di Kecamatan Badau segera dibuka,” pintanya. <br /><br />Sementara itu dijelaskan Ir. Jakius Sinyor selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Kalimantan Barat, , yang turut serta dalam launcing pembangunan infrastruktur diperbatasan Kapuas Hulu tersebut, bahwa proyek tersebut akan dikerjakan tahun 2011 dengan empat paket pengerjaan.<br /><br />”Jadi pengerjaan jalan lintas Utara ini akan dikerjakan dengan empat paket pekerjaan,” jelasnya.<br /><br />Untuk pengerjaan paket pertama kata Jakius bahwa peningkatan struktur jalan Nanga Badau – Lanjak, dengan panjang pengerjaan sepanjang 41,23 Km dengan jenis penanganan jalan tidak beraspal namun ditimbun dengan sirtu yang menyebar sepanjang 38,43 Km dan HRS-WC 2,80 Km, dalam paket ini nilai yang dianggarkan dari APBN sebesar Rp.26.023 miliar .<br /><br />Sedangkan paket kedua adalah peningkatan struktur jalan Lanjak – Benua Martinus (Mataso) dengan panjang pengerjaan 23 Km dengan sirtu yang menyebar di 21 KM,HRS-WC 2 Km, yang menelan anggaran dari APBN sebesar Rp.14,439 miliar. Paket ke tiga pelebaran jalan Benua martinus/mataso – Tanjung Kerja dengan panjang penanganan 4 Km dengan pelebaran yang sebelumnya 4,50 meter menjadi 6 meter dengan metode lapis pondasi yang menelan biaya Rp.15,969 miliar. Sementara itu paket ke empat peningkatan struktur jalan jalan Benua Martinus/Mataso – Tanjung Kerja dengan panjang penanganan 23 Km dengan sirtu menyebar 19,80 Km, dan peningkatan struktur HRS-WC 3,20 Km dengan nilai anggaran sebesar 14.335 Km.<br /><br />Dijelaskan Jakius Sedangkan ruas jalan Sejiram yang merupajan ruas kalan yang berstatus jalan prvinsi juga akan dianggarkan dari APBD Kalbar sebesar Rp. 6 milar.<br />Tidak hanya Jakius mengatakan bahwa keberhasilan pekerjaan tersebut, diharapkan dukungan dari masyarakat untuk merelakan lahan dan tanaman yang terkena pelebaran badan jalan, dan apabila pengerjaan telah selesai dan jalan telah operasional, maka semua pengguana jalan dan instasi terkait diharapkan melakukan pengendalian beban angkutan. <br /><br />“Dengan adanya pembangunan jalan ini diharapakan masyarakat mendukung program pemerintah turut serta mensukseskanya, apa lagi terkait tanaman dan kebun masyarakat yang ada dipinggir jalan, sekali lagi Saya mengharapkan dukungan dari masyarakat,”pintanya. <br /><br />Sedangkan Wakil Bupati Agus Mulyana, SH mengatakan bahwa jalan yang sudah bisa dinikmati masyarakat perbatasan tersebut merupakan salah satu perhatian pemerintah dengan wilayah perbatasan, dan kata Mulyana tentunya merupakan perjuangan dari Gubernur Kalimantan Barat.<br /><br />”Untuk itu mewakil masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu khususnya yang berada diwilayah perbatasan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memperjuangkan wilayah perbatasan terutama Bapak Gubernur, selain itu Saya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mendukung dan proaktif dalam mensukseskan program dari pemerintah, jangan Kita persulit apa yang sudah Pemerintah berikan kepada Kita, mesti didukung dan dijaga,” ujarnya<strong>.(phs)</strong></p>