Legislator: Masyarakat Pedalaman Belum Siap Gunakan Gas Elpiji

oleh
oleh

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Dewin Marang menilai masyarakat pedalaman daerah tersebut belum siap menggunakan gas elpiji. <p style="text-align: justify;">"Sebelum pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke gas elpiji sebaiknya masyarakat diberikan sosialisasi terkait penggunaan gas elpiji agar mereka memahami tata cara penggunaannya," katanya di Sampit, Senin.<br /><br />Sampai saat ini masyarakat pedalaman masih menganggap gas elpiji berbahaya dan barang yang sangat asing. Karena itu perlunya sosialisasikan agar mereka tidak menjadi korban.<br /><br />Dewin Marang juga mengaku sangat mendukung program pemerintah tersebut, namun sebelum melaksanakan program alangkah baiknya jika masyarakat sebagai sasaran program diberitahu tata cara penggunaannya.<br /><br />Selain tata cara dan sosialisasi terkait penggunaan gas elpiji, pemerintah juga harus mempersiapkan semua sarana dan prasarananya.<br /><br />Menurut Dewin, pemerintah juga harus bisa menjamin jika pasokan gas elpiji nantinya bisa berjalan lancar, sebab distribusi barang ke daerah pedalaman cukup sulit.<br /><br />Sulitnya distribusi barang tentunya dapat berdampak pada tinggi harga dan jika hal itu sampai terjadi kasian masyarakat.<br /><br />"Saya harap konversi minyak tanah ke gas elpiji nantinya bisa berjalan lancar, sebab jika tidak masyarakat akan menjadi korban, sudah harganya mahal barang sulit di dapat. Contohnya seperti minyak tanah, dari dulu hingga sekarang masyarakat pedalaman tidak pernah menikmati apa itu BBM subsidi," katanya.<br /><br />Sementara itu, Upik, salah seorang warga yang tinggal di daerah pedalaman Kecamatan Bukit Santuai mengaku belum pernah melihat apalagi menggunakan secara langsung gas elpiji.<br /><br />"Sebetulnya saya ingin menggunakan, takut kalau meledak sebab saya tidak tahu cara menggunakan. Selama ini saya menggunakan kayu bakar dan sesekali pakai kompor, jika pas kebetulan ada orang yang jual minyak tanah," ungkapnya.<br /><br />Upik mengaku senang dengan adanya kabar akan mendapat bantuan kompor dan tabung gas dari pemerintah, namun jika nantinya tidak diajari cara menggunakan dirinya lebih memilih menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak.<br /><br />"Katanya gas elpiji gampang meledak, saya tidak mau jadi korban, lebih baik pakai kayu bakar aja yang pasti aman dan bahannya gampang kami dapat serta tidak perlu beli," katanya. (das/ant)</p>