Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Otjim Supriatna meminta pemerintah daerah setempat untuk mengurangi kegiatan yang bersifat seremonial. <p style="text-align: justify;"><br />"Kami ingin pemerintah daerah lebih memperbanyak kegiatan yang sifatnya mengarah pada fisik, sebab kita ingin adanya pemerataan pembangunan dan non fisik seperti kegiatan sermonial di SKPD bisa diminimalkan," katanya di Sampit, Rabu saat membahas Laporan pertanggung Jawaban (LPJ) Bupati Kotim 2014.<br /><br />Pemerintah Kotim masih memiliki kesempatan untuk memperbanyak kegiatan fisik tersebut, yakni pada APBD Perubahan seperti kegiatan fisik yang sifatnya cepat dan ringan. Kegiatan fisik di nilai masih kurang dan dikalahkan oleh kegiatan yang sifatnya sermonial di SKPD.<br /><br />Otjim berharap, pada APBD-P 2015 nanti kegiatan fisik bisa mendapatkan porsi lebih banyak lagi.<br /><br />"Pengamatan saya selama ini kegiatan fisik memang terkesan diabaikan, pemerintah Kotim cenderung merealisasikan lkegiatan non fisik yang dari sisi manfaat masih belum maksimal, dan pemerintah hanya fokus dengan kegiatan tertentu yang kurang bermanfaat bagi masyarakat," katanya.<br /><br />Dalam APBD Perubahan terkadang jarang dilakukan kegiatan fisik lantaran pemerintah beralasan waktu yang cukup singkat.<br /><br />Otjim menginginkan ada langkah inventarisasi program fisik dari pemerintah daerah, sehingga dengan demikian bisa memberikan kerangka berpikir untuk merealisasikanya.<br /><br />"Dengan adanya pembagian kelas pekerjaan fisik mulai dari yang ringain hingga berat maka APBD Perubahn juga bisa kita gunakan untuk fisik, sebab sebelumnya APBD Perubahan hanya diarahkan ke pekerjaan pembangunan tahun jamak dan kegiatan seremonial di SKPD," ucapnya.<br /><br />Otjim Supriatna menyebutkan pihaknya menghendaki masa monitoring kedepannya juga dilaksanakan ketika proses kegiatan sedang berjalan di lapangan untuk memundahkan pengawasan kualitas pembangunan. (das/ant)</p>
