Letusan Gunung Soputan Rusak Pertanian Rakyat

oleh

Letusan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, pada 3 Juli 2011 lalu, merusakkan lahan pertanian rakyat di daerah itu. <p style="text-align: justify;">Letusan Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, pada 3 Juli 2011 lalu, merusakkan lahan pertanian rakyat di daerah itu.<br /><br />"Beberapa lahan tanaman hortikultura kami rusak berat akibat debu vulkanik gunung Soputan. Sehingga kami berharap pemerintah daerah bersedia membantu mengganti bibit," ujar Maxi, salah satu warga Touluan, Minahasa Tenggara, Sabtu.<br /><br />Sejumlah tanaman yang ditutupi debu vulkanik Gunung Soputan pada waktu itu, seperti tanaman cabe (rica), wortel, sayur-sayuran dan sebagainya.<br /><br />Bahkan tanaman padi yang siap panen ikut tertimpa musibah letusan gunung api teraktif di daerah itu, dan membuat warga harus alami kerugian.<br /><br />"Walaupun kerugian saya tidak banyak dibandingkan petani lainnya, tetapi turut mengganggu perekonomian keluarga kami," ujarnya.<br /><br />Sementara petani hortikultura dari Modoinding, Minahasa Selatan, Y Pinontoan, menyatakan bahwa semburan gunung Soputan ternyata menjangkau wilayah paling selatan daerah itu dan merusak tanaman yang ada.<br /><br />"Tanaman yang tertutup debu vulkanik itu seperti sayur bawang, kol, cabe, wortel, kentang, tomat dan sebagainya. Walaupun sempat terjadi hujan, tetapi tanaman itu tidak sempat kami selamatkan semuanya," ujarnya.<br /><br />DPRD Sulut meminta pemerintah daerah mendata kerugian material akibat bencana letusan Gunung Soputan di Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan yang terjadi pada 3 Juli 2011 lalu, karena ini dianggap penting untuk mengetahui dampaknya dan bisa diganti.<br /><br />"Pendataan kerugian akibat bencana itu sangat penting, agar bisa dilaporkan kepada pemerintah pusat untuk mendapat langkah penanggulangan dan rekonstruksi," kata anggota DPRD Sulut Lexi Solang.<br /><br />Solang yang juga ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sulut itu mengatakan, kalau hanya sekadar mengganti bibit dan pupuk itu sangat kecil. Seharusnya juga ada penggantian uang kepada warga yang mengalami kerugian besar di sektor pertanian.<br /><br />Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut menyebutkan, kerugian materi sementara yang dicatat pemerintah daerah mencapai Rp277 miliar.<br /><br />Kerusakan cukup parah terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara, selanjutnya di beberapa desa di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa.<br /><br />"Kerusakannya sudah termasuk tanaman pertanian dan perkebunan, fasilitas umum dan pemerintah serta rumah penduduk. Jika diuangkan maka total kerugian yang diakibatkan dari letusan Gunung Soputan mencapai Rp277 miliar," kata Kepala BPBD, Ir Hoyke Makarawung.(Eka/Ant)</p>