Lima Tahun Warga Nanga Biang Tunggu Listrik

×

Lima Tahun Warga Nanga Biang Tunggu Listrik

Sebarkan artikel ini

Meskipun sudah membayar cukup mahal antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta, hingga kini beberapa masyarakat Desa Nanga Biang Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau hingga kini belum bisa menikmati listrik. Padahal mereka sudah menunggu cukup lama mencapai lima tahun dan sudah membayar kepada instalatir. <p style="text-align: justify;">Seorang tokoh masyarakat Nanga Biang Firman (60) ketika dikonfirmasi Tribun, Jumat (10/6) mengatakan, mereka sudah sangat mengeluhkan lambanya kinerja PLN Cabang Sanggau tersebut. Mengingat pembayaran yang menjadi kewajiban masyarakat sudah dilakukan dan tidak semestinya diperlambat.<br /><br />"Sudah sekitar 10 orang yang membayar antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta tersebut, rata-rata menunggu antara 3 sampai lima tahun belum juga ada kejelasan pemasangan listrik. Kita minta percepatan pemasangan karena sudah sangat lama kita tunggu, sampai sekarang baru beberapa rumah yang sudah teraliri listrik tapi sebagian belum" tandasnya.<br /><br />Bukan hanya rumah warga umum dikatakan Firman, beberapa rumah ibadah seperti masjid yang ada di wilayah tersebut juga dipungut biaya yang sama dengan masyarakat kebanyakan. Juga harus menunggu beberapa lama, dan kini sudah memasuki waktu enam bulan namun belum juga ada kejelasan pemasangan sambungan listriknya.<br /><br />Hal senada dikatakan seorang warga yang lain Aisyah (40), dirinya menyatakan masih ada sekitar 40 rumah di wilayah tersebut yang hendak mengajukan pemasangan listrik. Namun karena yang sudah terlebih dahulu membayar belum ada kejelasan maka mereka memilih menunggu, agar uang yang dibayarkan tidak hilang sia-sia.<br /><br />“Beberapa masyarakat yang sudah membayar mengaku kapok karena tidak kejelasan kapan listrik ke rumah mereka dialirkan. Padahal ada beberapa masyarakat yang harus berhutang untuk membayar, dan kemungkinan kalau tidak jelas seperti ini terus menerus masyarakat akan melapor ke kepolisian,” tandasnya. <strong>(phs)</strong></p>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.