LSI: Golput Pilgub Kaltim Diprediksi Tinggi

oleh
oleh

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bersama Citra Publik Indonesia (CPI) merilis prediksi tingginya angka golongan putih atau masyarakat tidak memilih pada Pilkada gubernur dan Wagub Kalimantan Timur tahun 2013. <p style="text-align: justify;">Peneliti CPI-LPI, Fitri Hari di Samarinda, Jumat menyebutkan prediksi tingginya angka golput diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan selama tiga hari 18-21 Agustus 2013.<br /><br />Survei CPI-LSI itu kata Fitri Hari dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Kaltim dengan menggunakan metode ‘multistage random sampling’ dan ‘margin of error’ sebesar 3,5 persen.<br /><br />Untuk memperkuat data dan analisa riset CPI-LSI kata Fitri Hari, survei juga dilakukan melalui penelitian kualitatif dan metode analisis media, FGD serta ‘indepth interview’.<br /><br />"Riset pada tingkat pengetahuan responden terhadap pelaksanaan Pilgub Kaltim pada 10 September 2013, 72 persen responden mengaku tahu dan 21 persen tidak tahu. Sementara pada tingkat pengetahuan pemilih terdaftar di TPS, mayoritas menyatakan tahu yakni 90,1 persen dan 5 persen mwngaku tidak tahu dirinya terdaftar," ungkap Fitri Hari.<br /><br />Pada riset keikutsertaan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim saat pemungutan suara, walaupun dalam kondisi hujan, atau ada kegiatan lain, sebanyak 82,1 persen responden menyatakan akan datang ke TPS dan 9,3 persen menyatakan tidak akan datang.<br /><br />CPI-LSI juga kata Fitri Hari melakukan survei terhadap responden terkait adanya pemberian hadiah atau kegiatan pemikat di TPS dan 90,3 persen pemilih mengaku tertarik sementara 4,4 menyatakan tidak akan datang ke TPS.<br /><br />"Berdasarkan riset yang kami lakukan tersebut, minat masyarakat Kaltim untuk menyalurkan hak pilihnya cukup tinggi. Namun ada kesenjangan antara tingkat keinginan untuk ikut memilih dengan dengan tingkat golput Pilgub Kaltim," ujar Fitri Hari.<br /><br />Jika merujuk pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim putaran pertama pada 2008, angka golput mencapai 43,3 persen, putaran kedua 42, 9 perser.<br /><br />Sementara, pada pemilihan umum legislatif 2009, tingkat golput di Kaltim mencapai 33 persen dan pemilihan presiden 29,29 persen.<br /><br />"Jadi, rata-rata golut pada Pilgub Kaltim 2013 diperkirakan 37, 12 persen namun ini baru perkiraan saja," kata Fitri Hari.<br /><br />Berdasarkan riset tersebut, tingginya angka golput pada Pilgub Kaltim disebabkan, banyak TPS berada di wilayah pedalaman dan aksesnya sulit dijangkau.<br /><br />Penyebab lain kata Fitri Hari yakni, kurangnya sosialisasi dan undangan dari KPU, hari pemungutan suara ditetapkan sebagai hari libur dapat membuat ‘sleeping voter’ karena adanya pengaruh ‘long weekend’ serta adanya apatisme penduduk terhadap penyelenggaran pilkada.<br /><br />"Untuk meminimalisir angka golput, para pemangku kebijakan dan pihak yang berkepentingan du Pilgub Kaltim diharapkan memaksimalkan kedatangan pemilih sebanyak-banyaknya di TPS,"ungkap Fitri Hari. <strong>(das/ant)</strong></p>