Ketua Organisasi Persatuan pemuda Masyarakat Perbatasan Kabupaten Sanggau Erzan mengingatkan pihak yang berkepentingan untuk tidak menjual perbatasan hanya untuk mendapatkan anggaran dari pusat. <p style="text-align: justify;"><br />"Karena, keberpihakan pembangunan pada kawasan perbatasan hingga saat ini masih sangat minim," kata Erzan di Entikong, Selasa (29/12/2010). <br /><br />Menurut dia, bukan hal yang baru kalau isu perbatasan sangat "menjual" guna mendapatkan anggaran dari pusat. <br /><br />Namun, lanjut dia, yang sangat disayangkan ketika dana tersebut turun, perhatian ke daerah perbatasan cederung minim. <br /><br />"Makanya, jangan mengeksploitasi perbatasan hanya untuk mendapatkan anggaran," ucap Erzan. <br /><br />Ia menambahkan, saat ini masyarakat perbatasan menagih janji pejabat Negara yang kerap berkunjung ke tapal batas untuk meningkatkan pembangunan di semua sektor. <br /><br />"Kita ingin ada bukti konkrit dari janji tersebut. Mengingat, kondisi pembangunan perbatasan cenderung jalan di tempat. Fakta ini dapat dilihat pada buruknya infrastruktur perbatasan seperti jalan yang kondisinya sangat memprihatinkan," jelasnya. <br /><br />Di sampaikan Erzan, saat ini kondisi jalan-jalan di perbatasan sangat susah dilewati. <br /><br />Bila musim penghujan tiba, kondisi jalan akan semakin parah. Kondisi jalan yang rusak, membuat masyarakat kembali lagi ke jalur angkutan sungai. <br /><br />"Kondisi ini yang harus menjadi perhatian dari pemerintah pusat. Jangan hanya ketika `menjolok` dana saja ingat dengan perbatasan. Ketika anggaran yang diajukan cair, malah ditinggalkan," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
