LSP: Sertifikasi Kompetensi Pustakawan Indonesia Hadapi MEA

oleh
oleh

Pustakawan harus mempersiapkan diri agar memiliki kompetensi yang baik untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada akhir tahun 2015. <p style="text-align: justify;">Direktur Lembaga Sertifikasi Pustakawan Endang Ernawati di Pontianak, Kamis menuturkan, kompetensi pustakawan untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN merupakan usaha yang terpadu antara diri pustakawan, perpustakaan, lembaga sertifikasi, dan pemerintah dalam hal ini Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.<br /><br />"Untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, perpustakaan dan pustakawan harus mampu memetakan kompetensi lembaga dan pustakawannya," kata Endang saat Rapat Kerja Pusat XIX dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2014 di Pontianak.<br /><br />Perpustakaan, lanjut dia, harus mampu secara jelas menunjukkan status dan fungsinya. "Apakah perpustakaan umum, khusus, perguruan tinggi, dan perpustakaan sekolah," ujar dia.<br /><br />Sedangkan pustakawan pendukung perpustaan tersebut haruslah dibina kompetensinya. Hasil pemetaan penting untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan sehingga diperoleh daya saing yang berperan menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN.<br /><br />Sementara untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, Lembaga Sertifikasi Pustakawan harus melakukan perjanjian diantara dua atau lebih pihak (negara) untuk saling mengakui atau menerima sebagian atau keseluruhan aspek dari hasil penilaian kesesuaian.<br /><br />"Dengan perjanjian tersebut, produk atau jasa yang sudah diuji di negara asal, dapat memasuki negara tujuan tanpa harus menjalani prosedur pengujian dan atau sertifikasi yang sama," kata dia.<br /><br />Ia menambahkan, pengakuan kompetensi pustakawan secara nasional akan mempermudah mereka mendapat pengakuan di lingkup ASEAN. "Termasuk menghadapi pustakawan dari luar yang datang bekerja di Indonesia," katanya.<br /><br />Perpustakaan Nasional RI, kata Endang, dapat mengatur perjanjian yang tidak merugikan pustakawan sendiri asalkan berkompeten dan profesional.<br /><br />"Pustakawan, harus percaya diri menjadi penggerak atau pengusul sehingga ide mereka akan memotivasi pihak lain untuk bergerak," ujar dia.<br /><br />Ia mengingatkan, pustakawan Indonesia yang mampu menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN adalah pustakawan yang mempunyai intrapreneurship, mempunyai softskill tinggi, berkompeten yang dibuktikan dengan sertifikasi serta membangun jaringan sesama pustakawan.<br /><br />Sepanjang tahun 2013 hingga 2014, Lembaga Sertifikasi Pustakawan telah mengadakan uji kompetensi pustakawan. Ada 160 peserta namun yang dianggap kompeten 114 orang. Sisanya dianggap belum kompeten. <strong>(das/ant)</strong></p>