Luas Kebun Karet Kaltim Meningkat

oleh
oleh

Luas perkebunan karet di Kalimantan Timur meningkat menjadi 70.967 hektare pada 2010 dibandingkan dengan 2009 yang tercatat 68.634 hektare. <p style="text-align: justify;"><br />"Berdasarkan data tersebut, berarti dalam satu tahun terjadi penambahan luas perkebunan karet di seluruh Kaltim seluas 2.333 ha," kata Plh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) HM Sa’bani di Samarinda, Kamis.<br /><br />Sa’bani yang juga Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sekprov Kaltim melanjutkan, meningkatnya lahan karet itu karena harga karet terus membaik. Pemprov Kaltim juga mendorong perusahaan membuka industri hilir karet.<br /><br />Menurut dia, dari total luas kebun karet yang mencapai 70.967 ha tersebut, tanaman yang sudah menghasilkan mencapai 33.914 hektare.<br /><br />Tanaman yang belum menghasilkan karena usianya masih muda seluas 29.143 hektare. Sedangkan tanaman yang sudah berusia tua sekitar 5.578 hektare.<br /><br />Produksi karet dari kelompok tanaman produktif pada 2010 berjumlah 43.468 ton. Angka tertinggi produksi karet berada di Kabupaten Kutai Barat dengan total produksi 31.604 ton.<br /><br />Kabupaten Kutai Barat memiliki luas lahan yang sudah menghasilkan mencapai 22.181 ha, sehingga daerah ini menjadi kontributor karet terbesar di Kaltim setelah masyarakat di hampir semua desa di kabupaten tersebut aktif berkebun karet.<br /><br />Di Kaltim ada tiga daerah yang menjadi sentra perkebunan Karet yakni Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur. Sementara daerah lain juga menanam karet, namun luasnya tidak seberapa.<br /><br />Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan sama sekali tidak melakukan pengembangan komoditas unggulan Kaltim tersebut karena Nunukan lebih condong pada perkebunan sawit, sementara Tarakan lahannya sangat sedikit.<br /><br />Sa’bani menambahkan, beberapa daerah yang sudah melakukan penanaman karet, belum seluruhnya bisa melakukan panen, karena usia panen setidaknya 5 hingga 6 tahun.<br /><br />Daerah-daerah itu antara lain Bulungan dan Malinau. Bulungan menanam 146 hektare dan Malinau mengembangkan 716 hektare, semuanya masuk kategori tanaman belum menghasilkan. <strong>(das/ant)</strong></p>