Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang YAT Lukman liberu mengungkapkan, format ujian tingkat sekolah dasar (SD) sudah diubah jadi format ujian sekolah. <p style="text-align: justify;">Soal ujian sekolah ini terbagi jadi dua format. Yaitu sebagian soal yang kisi-kisinya dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemmendikbud) dan sebagian lagi kisi-kisi naskah soalnya ditetapkan oleh sekolah.<br /><br />Dijelaskan Lukman , soal yang disusun Kemendikbud dan Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) ada tiga mata pelajaran antara lain Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA.<br /><br />Dari kisi tersebut, 25 persen naskah soal ditetapkan oleh BNSP. Sedangkan 75 persen kisi-kisi soalnya ditetapkan daerah yang melibatkan satuan pendidikan (sekolah) atau para guru di daerah yang dilibatkan sebagai penulis soal di tingkat provinsi.<br /><br />“Setiap kabupaten dan kota ada 3 guru yang dilibatkan dari penulisan soal. Satu guru satu bidang studi. Ditambah lagi satu guru dari MI (Madrasah Ibtidaiyah),” terangnya.<br /><br />Untuk nilai yang diberikan, terangnya lagi, dikelola sekolah itu ditambah dengan nilai rapor. Kemudian pelaksanaan ujiannya bidang studi Matematika, Bahasa Indonesia -IPA dilaksankan ujiannya digelar pada 19, 20 dan 21 Mei.<br /><br />Sedangkan bidang studi lainnya itu dilaksanakan mulai 22 Mei. “Jadi, kalau dulu digelar ujian sekolah dulu baru disusul ujian umum. Tapi sekarang ini ujian yang sifatnya pelajaran nasional dulu baru kemudian disusul ujian sekolah,” imbuhnya <strong>(bny/das)</strong></p>
