Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) Kalimantan Barat melakukan aksi bakar ban di bundaran Tugu Deugulis Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kamis. <p style="text-align: justify;">Menurut Bagus, humas Solmadapar, aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang tidak memperhatikan kepentingan serta kebutuhan rakyat banyak.<br /><br />Ia melanjutkan, ada empat tuntutan yang disampaikan yakni memerdekakan jalan Kalbar, transparansi dana dalam pembangunan jalan, mendesak pemerintahan pusat untuk perbaikan jalan nasional dan hentikan pembodohan terhadap rakyat.<br /><br />"Masalah jalan di Kalbar sangat penting untuk diperhatikan, terlebih lagi bisa menjalar ke masalah lain," ujar dia.<br /><br />Saat ini, yang menjadi perhatian adalah jalan nasional padahal jalan provinsi dan kabupaten sangat memprihatinkan serta banyak diakses warga lokal.<br /><br />"Jika gubernur menyatakan jalan nasional bukan kewenangannya, bagaimana dengan jalan provinsi yang menjadi kewenangannya," kata Bagus.<br /><br />Mereka menilai ada sejumlah hal sehingga jalan di Kalbar bisa rusak parah. "Tidak ada pengawasan serius dari Dinas Perhubungan untuk melihat muatan angkutan kendaraan," kata dia.<br /><br />Selain itu, perusahaan di Kalbar banyak yang mengangkut barang tanpa henti dan tidak mempunyai kontribusi untuk provinsi tersebut.<br /><br />"Pemerintah seharusnya ketat dalam memberikan izin perusahaan dan harus mengawasi secara serius," katanya.<br /><br />Mahasiswa menambahkan, jalan yang dibangun tidak sesuai dengan anggaran yang ada sehingga banyak jalan di Kalbar yang mudah rusak.<br /><br />Untuk itu, mereka menyatakan sangat tidak puas dengan kondisi tersebut karena infrastruktur yang rusak mengganggu aktivitas dan ekonomi warga.<br /><br />Solmadapar sendiri membentuk "Posko Peduli Jalan Kalbar" di Bundaran Tugu Deugulis Universitas Tanjungpura. <strong>(das/ant)</strong></p>