Mahasiswa Kotim Diminta Tetap Kritis Asal Konstruktif

oleh
oleh

Mahasiswa asal Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah ditantang untuk menyumbangkan saran dan ide konstruktif untuk pembangunan di daerah tersebut. <p style="text-align: justify;">"Saya ingin pembangunan juga lahir dari ide dan pemikiran mahasiswa yang kritis, idealis dan inovatif. Tapi saya ingatkan agar mahasiswa jangan sampai dikotori kepentingan politik," kata Bupati Kotim, H Supian Hadi di Sampit, Sabtu.<br /><br />Harapan itu juga disampaikan Supian saat membuka Kongres Nasional II Mahasiswa Kotim se-Indonesia di Sampit, Jumat kemarin.<br /><br />Supian berharap sumbangsih pemikiran dari para mahasiswa yang selama ini punya idealisme yang masih tinggi tanpa tendensi. Pemerintah daerah juga terbuka terhadap kritikan membangun disertai solusi dari para mahasiswa.<br /><br />Mahasiswa Kotim yang kuliah di sejumlah provinsi diminta mempunyai visi yang sama dalam berkontribusi terhadap daerah. Setiap perkembangan di daerah juga harus tetap dipantau sehingga mahasiswa bisa memberikan masukan kepada daerah.<br /><br />�Mahasiswa harus mempersiapkan diri karena pejabat seperti kami punya batasan waktu, jadi pasti akan terjadi regenerasi. Sudah saat inilah mahasiswa mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin di masa depan,� tantang Supian.<br /><br />Koordinator Penyelenggaran Kongres II Mahasiswa Kotim se-Indoenesia, Masgajalba mengatakan, pelaksanaan kongres merupakan salah satu upaya mahasiswa untuk turut berkontribusi dalam hal pemikiran melalui rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan nantinya.<br /><br />�Ini adalah upaya mahasiswa Kotim di seluruh Indonesia untuk menyatukan pandangan sehingga bisa memberikan ide-ide kratif dan konstruktif bagi pemerintahan dan pembangunan Kotim,� ucap mahasiswa yang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Kotim Palangka Raya.<br /><br />Berbagai kegiatan digelar dalam kongres ini yakni pelatihan pengembangan karakter, dialog Kotawaringin Timur, seminar pendidikan bakti sosial dan donor darah. Selain dari Kotim, mahasiswa yang hadir adalah mahasiswa asal Kotim yang kuliah di Malang, Yogyakarta, Surabaya, Banyuwangi, Purwokerto dan Jakarta.<br /><br />Kongres kali ini sengaja digelar setelah kevakuman sejak kongres pertama digelar di Yogyakarta tahun 2000 silam. Kongres ini diharapkan bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran yang bisa dijadikan rekomendasi kepada pemerintah daerah. <strong>(das/ant)</strong></p>