Puluhan aktivis Solidaritas Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) Kalimantan Barat, Kamis, melempari plang nama Kantor Gubernur Kalbar dengan lumpur dan mengkritik buruknya infrastruktur jalan di provinsi itu. <p style="text-align: justify;">Pelemparan itu menyebabkan plang putih nama Kantor Gubernur Kalbar yang tidak jauh dari Jalan Ahmad Yani Pontianak menjadi kotor, dan warga masyarakat yang melewati jalan protokol itu berhenti untuk menyaksikannya.<br /><br />Puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang sebelumnya berjaga-jaga di dalam halaman Kantor Gubernur Kalbar keluar dan mengejar para pengunjuk rasa, sehingga terjadi bentrokan sekitar lima menit.<br /><br />Humas Solmadapar Bagus menyayangkan pemukulan yang dilakukan oleh Satpol PP terhadap rekan-rekannya yang menyampaikan aspirasi terkait semakin buruknya infrastruktur jalan di Provinsi Kalbar.<br /><br />"Kini kondisi jalan di daerah-daerah dengan status jalan provinsi dan nasional tidak layak disebut jalan, melainkan lebih layak disebut kubangan kerbau," ungkapnya.<br /><br />Puluhan mahasiswa tersebut melakukan aksi bakar ban di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak sebelum melanjutkan aksi di depan Kantor Gubernur Kalbar dengan agenda yang sama.<br /><br />Ada empat tuntutan yang disampaikan oleh Solmadapar yakni, "memerdekakan" jalan Kalbar, transparansi dana pembangunan jalan, mendesak pemerintahan pusat untuk perbaikan jalan nasional, dan hentikan pembodohan terhadap rakyat.<br /><br />"Masalah jalan di Kalbar sangat penting untuk diperhatikan, terlebih lagi bisa menjalar ke masalah lain," ujar dia.<br /><br />Saat ini, yang menjadi perhatian adalah jalan nasional padahal jalan provinsi dan kabupaten sangat memprihatinkan serta banyak diakses warga lokal.<br /><br />"Jika gubernur menyatakan jalan nasional bukan kewenangannya, bagaimana dengan jalan provinsi yang menjadi kewenangannya," kata Bagus.<br /><br />Mereka menilai ada sejumlah hal sehingga jalan di Kalbar rusak parah. "Tidak ada pengawasan serius dari Dinas Perhubungan untuk melihat muatan angkutan kendaraan," kata dia.<br /><br />Selain itu, perusahaan di Kalbar banyak yang mengangkut barang tanpa henti dan tidak mempunyai kontribusi untuk provinsi tersebut.<br /><br />"Pemerintah seharusnya ketat dalam memberikan izin perusahaan dan harus mengawasi secara serius," katanya.<br /><br />Mahasiswa menambahkan, jalan yang dibangun tidak sesuai dengan anggaran yang ada sehingga banyak jalan di Kalbar yang mudah rusak.<br /><br />Untuk itu, mereka menyatakan sangat tidak puas karena infrastruktur yang rusak mengganggu aktivitas dan ekonomi warga.<br /><br />Solmadapar mendirika "Posko Peduli Jalan Kalbar" di Bundaran Tugu Digulis. <strong>(das/ant)</strong></p>